Sesuai peraturan dalam “ La loi d’orientation
sur l’éducation No. 89-486 tertanggal 10 Juli 1989 “ pendidikan menempati
urusan pertama dalam skala prioritas nasional Prancis. Pendidikan adalah suatu
hak dan sekaligus kewajiban bagi anak antara umur enam hingga 16 tahun sehingga
semua beban biaya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Pemda Dati II dan Kecamatan diberikan
kewenangan dan tanggung jawab pendidikan tingkat dasar dan menengah dengan
perincian sekolah TK dan SD menjadi kewenangan Kecamatan dan Dati II, SMP
(Collège) dan SMA (Lycées) kewenangan Dati II dan tingkat universitas atau
sekolah tinggi menjadi kewenangan Dati I.
Kebijakan umum, kurikulum inti,
pengadaan guru/dosen dan penggajiannya menjadi kewenangan pemerintah pusat.
Anak-anak mendapatan pendidikan dasar
pra sekolah pada umur dua hingga enam tahun, SD antara tujuh hingga 10 tahun
dan SMP (Collège)-SMA (Lycées) antara 11 hingga 18 tahun sedangkan pendidikan
tinggi untuk mereka yang berusia di atas 19 tahun.
Pendidikan tinggi Prancis dibagi dalam
dua kategori yaitu Universitas dan Sekolah Tinggi (Grandes Ecole) yang memiliki
ciri berbeda. Universitas berada di bawah Kementrian Pemuda, Pendidikan
Nasional dan Riset sedangkan Grandes Ecole di bawah Kementrian Teknis sesuai
bidang yang ditangani. Pendidikan di Universitas bersifat teoritis dan umum
sedangkan Grandes Ecoles bersifat teknis.
Kalau kita membaca buku berjudul
France yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Perancis (Ministere des
Affaires Etrangeres), disebutkan bahwa di Perancis terdapat lebih dari 20 juta
pelajar dan mahasiswa yang belajar pada tahun 2004-2005. Jumlah ini cukup
menakjubkan karena merupakan seperempat dari jumlah penduduk Perancis, yakni
sekitar 80 juta jiwa.
Tahun 2004 tidak kurang 70 milyar
dollar (AS) telah dianggarkan untuk pendidikan. Jumlah ini mencapai 23 persen
dari total anggaran tahunan Pemerintah Perancis, suatu jumlah anggaran
pendidikan yang terbesar di dunia. Sistem pendidikan di Perancis juga
memberikan data sebagai negeri yang jumlah tenaga yang bergerak di bidang pendidikan
cukup besar, yakni sekitar 1,7 juta pegawai dengan satus pegawai negeri yang
bekerja di bidang pendidikan.
Tentang penghasilan seorang guru di
Perancis, bagi kita tentu sangat menakjubkan. Seorang dalam posisi guru Senior,
misalnya, ia memperoleh penghasilan bulanan sekitar 40.000-50.000 euro (sekitar
Rp 50 juta-Rp 60 juta per bulan). Bandingkan dengan gaji guru besar di
Indonesia yang “cuma” sekitar Rp 2 juta ( Data Tahun 2005 ). Untuk menjadi
tenaga guru, termasuk dosen, tidaklah mudah karena ia akan menjadi tulang
punggung dalam menjamin kualitas pendidikan bangsa. Jika ia diterima menjadi
seorang guru, gajinya per bulan yang paling rendah adalah sekitar 25.000 euro
atau sekitar Rp 30 juta, ditambah dengan berbagai fasilitas penunjang lainnya,
semua sudah tersedia, rumah, kendaraan, kebutuhan hidup, jaminan kesehatan,
tunjangan hari tua, semua sudah ditanggung oleh pemerintah. Sehingga seorang
guru benar-benar berkonsentrasi penuh dalam mengajar dan mencerdaskan para anak
didik, dan mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk itu. Oleh karena
itu, untuk pengangkatan seorang guru, termasuk dosen, diadakan seleksi
penerimaan yang sangat ketat dan teruji.
Di Perancis Guru merupakan salah satu
dari 3 kelompok profesi yang mendapatkan kesejahteraan yang paling tinggi dari
pemerintah, yang pertama adalah para penegak hukum ( Hakim, Jaksa /Lawyer ),
yang kedua adalah para pegawai publik ( Pelayan masyarakat : dokter,
orang-orang Pemda dll ).
Pendidikan di Perancis pada umumnya
ditanggung oleh pemerintah, di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Nasional
(Ministere de l’Educatioan National). Perancis menganggap bahwa “sekolah”
penting bagi bangsa Perancis. Salah satu sasaran utama dari pendidikan ialah
penanaman rasa persatuan nasional. Untuk itu, mereka memberikan pendidikan sama
dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pada umumnya setiap anak pada usia
enam tahun sudah memasuki dunia pendidikan melalui program primary school
(ecole primaire). Pendidikan formal ini biasanya didahului dengan ecole matternlle
(pendidikan taman kanak-kanak, TK). Di TK ini seorang anak mulai umur dua tahun
sudah dapat dimasukkan di taman bermain (semacam play group).
Saya berkesempatan melihat secara
langsung kegiatan belajar mengajar di Perancis sewaktu saya mengikuti Traening
selama lebih dari 1 bulan di Perancis (tahun 2005 ). Saya memperoleh informasi
dari salah seorang mahasiswa Indonesia di Perancis yang sudah berkeluarga dan
memiliki dua anak umur dua dan empat tahun-memasukkan kedua anaknya di TK mulai
pukul 09.00 (pagi) sampai pukul 17.00 (sore). Sistem ini dianut karena umumnya
para pegawai di Perancis bekerja dari pukul 09.00-17.00, dengan catatan hari
Sabtu dan Minggu libur. Selama anak berada di ruang sekolah (09.00-17.00)
mereka sepenuhnya ada di bawah asuhan dan bimbingan guru. Di antara jam belajar
itu mereka (anak-anak) diberi makan siang, dan juga kadang-kadang ada acara
tidur siang.
Jadi, para orangtua menyerahkan
anaknya ketika berangkat kerja dan menjemputnya kembali saat pulang kerja. Pada
hakikatnya seluruh proses belajar ini diberikan secara gratis oleh pemerintah.
Pemerintah Perancis menjamin bahwa masuk sekolah mulai
TK hingga perguruan tinggi adalah gratis, (Matrisoni, 2005: 02).
Tentu saja untuk memasuki setiap
jenjang pendidikan diadakan seleksi ujian masuk, mulai tingkat pendidikan dasar
(ecole primaire) pendidikan menengah (lysee) sampai perguruan tinggi
(universitarire).
Gambaran umum Sistem Pendidikan di
Perancis
Pada dasarnya ada 4 degree :
1. Maternelle (setara playgroup dan TK) mulai dari umur
2 th
- Toute Petite Section ( mulai umur 2)
- Petit Section (3 th)
- Moyen Section (4 th) ~~ TKA
- Grand Section (5 th) ~~ TKB
2. 1ere degree :
- Cours Preparatoire (CP) - 6th ~~~SD 1
- Cours Elementaire (CE1) - 7 th ~~ SD 2
- Cours Elementaire (CE2) - 8 th ~~ SD 3
- Cours Moyen 1 (CM1) - 9 th ~~ SD 4
- Cours Moyen 2 (CM2) - 10 th ~~ SD 5
3. 2eme degree :
- 1ere cycle 6eme - 11 th ~~ SD 6
- 1ere cycle 5eme - 12 th ~~ SMP 1
- 1ere cycle 4eme - 13 th ~~ SMP 2
- 1ere cycle 3eme - 14 th ~~ SMP 3, yg lulus menyandang
status Colleges dan
Memilih ke jurusan Baccalaureat ( jalur umum) ataukah
jurusan CAP /
BEP (jalur profesionel) 1-2 th habis gitu bisa langsung
kerja. Berikut adalah
jalur Baccalaureat :
- 2eme cycle 2 eme - 15 th ~~ SMA 1
- 2eme cycle 1 ere - 16 th ~~ SMA 2
- Terminal - 17 th ~~ SMA 3, yg lulus bisa menyandang
gelar BAC-S
(Scientific), BAC-ES (Economi) atau BAC-L (Litteraire)
tergantung jurusan
yg diambil di kelas.
4. Superieur, ada 3 cabang :
- IUT : Instituts Universitaire de Technologie - 2 th,
diplome : DUT / BTS
- Universités - 3 th, diplome : Licence
- 4 th, diplome : Maitrise
- 5 th, diplome : DESS / DEA /DRT
- 8 th, diplome : doctorat
- Grande Ecole :
- ENA : sekolah politik
- Polytechnic, diplome : Ingenieur & Scientific
- HEC - Untuk sekolah Finance commerce
- ENS - sekolah calon guru
Berdasarkan hasil pengamatan langsung
di Perancis, sistem pendidikan di Perancis dari awal sudah dapat mendeteksi
bakat dan kemampuan anak, dan sudah bisa menentukan jurusan sesuai minat anak
sejak dini. Jadi tidak semua anak berlomba-lomba ingin menjadi insinyur atau
jurusan teknik,. Siswa juga tidak dituntut harus menguasai seluruh mata
pelajaran, akan tetapi cukup hanya basicnya saja, baru bidang yang sesuai
dengan bakat dan kemampuan siswa dipelajari secara lebih mendalam, sehingga
lebih fokus.
Apalagi yang berminat melanjutkan ke Grande Ecole, harus
melewati test yg benar-benar ketat untuk bisa masuk. Baru yang nggak masuk,
larinya ke universitas biasa, (Matrisoni, 2005: 03).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar