Pengertian
Organisasi Pembelajar
Organizatonal Learning
Theory pada awalnya dipopulerkan oleh Peter Senge lewat bukunya tentang
organisasi pembelajar yang berjudul “The Fifth Discipline”. Pandangan Senge menyatakan bahwa manusia untuk
meningkatkan kapasitas organisasi dapat ditempuh melalui proses belajar.
Penganut
(scholars) teori organisasi pembelajar, memiliki ragam definisi tentang teori
ini.
Menurut Fiol dan
Lyles (1985), organisasi pembelajar adalah proses guna
mengembangkan tindakan lewat pengetahuan dan pengertian yang lebih baik. Hubber
(1991), menyatakan bahwa organisasi pembelajar adalah sebuah entitas yang
belajar apabila terjadi pemrosesan informasi dan merupakan perilaku potensial
yang memungkinkan terjadinya perubahan. Agryris (1977), mendefinisikannya
sebagai sebuah proses deteksi dan koreksi kesalahan (error). Levitt dan March
(1988), menyatakan bahwa organisasi terlihat sebagai sebuah proses belajar
karena proses pengambilan keputusan dalam sejarah terhadap rutinitas yang
mengarahkan perilaku. Stata (1989), melihat bahwa proses pembelajaran terjadi
lewat penjabaran dimana didalamnya ada pengetahuan dan model mental, serta
bangunan pengetahuan dan pengalaman. Secara keseluruhan merupakan memori
organisasi.
Definisi-definisi
yang dikemukakan di atas baru merupakan bagian kecil dari pandangan yang
dikemukakan oleh penganut teori ini. Akan tetapi dari definisi tersebut di atas
dapat dirangkul dalam sebuah kesimpulan bahwa organisasi pembelajar adalah
keterhubungan antara pengetahuan yang diperoleh dengan perbaikan performansi.
Learning
organization atau organisasi pembelajar
dapat diartikan sebagai kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus
melakukan proses pembelajaran (self learning) – sehingga organisasi tersebut
memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan
yang muncul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar