A. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
Berdasrkan konsep-konsep
Manajemen Berbasis Sekolah yang dikemukan menawarkan kepada sekolah tentang peningkatan
mutu pendidkan melalui kepedulian stakehorders. Otonomi dalam pengelolaan
merupakan potensi sekolah dalam mewujudkan visi, misi sekolah, Pemberian otonomi luas dan bertanggung jawab
kepada Kepala Sekolah dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Sekolah sebagai intitusi pendidikan untuk memiliki kewenangan dan kekuasaan
yang luas untuk membangun program-program kurikulum dan pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan siswa serta tuntutan masarakat setempat.Untuk
mendukung keberhasilan program-program,
kepala sekolah memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk mencari,
mengelola dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia di masyarat dan
lingkungan sekitar.
Partisipasi
masyarakat dan orang tua peserta didik
yang tinggi dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program sekolah. Orang tua peserta didik
dan masyarakat tidak hanya mendukung sekolah melalui bantuan keungan, tetapi
secara bersama sama melalui komite sekolah merumuskan dan mengembangkan
program-program yang dapat meningkatkan mutu sekolah secara umum.
Perlunya Kepemimpinan yang demokratis dan
team-work yang dinamis dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), keberhasilan
program-program sekolah didukung oleh kinerja “ tem -work” yang tinggi dan propesional dari berbagai
pihak yang terlibat dalam proses pendidikan di sekolah. Yaitu didalam wadah
partisipasi Komite Sekolah harus
terlibat bekerja sama secara harmonis sesuai dengan posisinya masing-masing
untuk mewujudkan suatu sekolah yang dapat dibanggakan oleh semua pihak yang
terlibat mereka tidak saling menujukan kuasa atau paling berjasa, tetapi
masing-masing berkontribusi terhadap upaya peningkatan mutu dan kinerja sekolah
secara keseluruhan.
B.
Kepemimpinan kepalasekolah dalam Manajemen Berbasis Sekolah
Kepala
sekolah selaku pemimpin harus mampu dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah
yang merupakan satu wujud dari repormasi pendidikan. Kewenangan yang bertumpu
pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingkat
efektifitas tinggi serta memberikan keuntungan. Sedikitnya terdapat enam
komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka pelaksanaan MBS,
yaitu Kurikulum dan pengajaran, tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswa,
keuangan, sarana prasarana dan lingkungan.
Agar
Implementasi manajemen berbasis sekolah berhasil dengan baik, maka ada
bebrapa surat dan ayat dalam Al- Qur’an
yang bisa dijadikan rujukan
Oleh kepala sekolah selaku pimpimnan
pendidikan di sekolah dalam menjalankan tugas diantaranya;
1
Perintah Allah Sebagai Pemimpin
a. Manusia diciptakan Allah
untuk menjadi Khalifah (Pemimpin) dimuka bumi ( QS.2:3) Yang artinya: “
(Ingkatlah) ketika Tuhanmu berfiman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku
menjadikan seorang khalifah dimuka bumi “mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. Tuhan
berfirman , Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
b. Manusia dibekali oleh
Allah dengan potensi, sebagaimana firman Allah dalam (QS.16: 78) : Yang artinya“Allah telah mengeluarkan kamu
dari perut ibumu, sedang kamu tidak mengetahui suatu apapun dan dia adakan
bagimu pendengaran, penglihatan dan hati, mudah-mudahan kamu berterima kasih
kepada Nya”
c. Manusia harus belajar agar
menjadi pemikir, sebagaimana firman Allah dalam ( QS,3:190 ) : Yang artinya
“ Sesungguhnya tentang kejadian-kejadian langit dan bumi dan
perhatikan malam dan siang menjadi tanda-tanda (atas kekuasaan Allah) bagi
orang berakal.
d. Seorang pemimpin yang Ulul
Albab juga akan merupakan muslim yang kaffah, sebagai mana firman Allah
(QS.2:208) : Yang arinya
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam
secara keseluruhan nya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”
Berdasarkan uraian diatas bahwa propil pemimpin yang
digambarakan oleh Allah dalam Al Qur’an diantaranya adalah:
·
Yaitu mereka yang beriman dan yang bertakwa kepada Allah SWT.
·
Yaitu mantafakkuri penciptaan langit dan bumi, yang artinya
menggali ilmu hingga mimiliki ilmu pengatuhan dan teknologi.
·
Yaitu yang memanfaatkan ilmunya dengan sebesar-besarnya
dijalan Allah dan hindari kami dari siksaan api neraka, artinya seorang
pemimpin harus berpegang atau mengikuti perintah Allah.
2. Pemimpin
yang memiliki sipat terpuji
Sebagaimana firman Allah dalam ( Q.S.
Ali-Imran.3 :159) yang artinya “ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
LEMAH LEMBUT terhadap mereka sekiranya kamu bersikap keras lagi barhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu MA’AFKANLAH
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan BERMUSYAWARATLAH dengan meraka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad , Maka
BERTAWAKKALAH kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada Nya “
Berdasarakan uraian
diatas terdapat empat macam sifat terpuji yang juga harus dimiliki oleh kepala
sekolah selaku pemimpin dalam peleksananaan manajemen berbasis sekolah , ke
empat akhlak tersebut diantaranya :
a.
Lemah-lembut
Sifat ini menjadikan seorang pemimpin
memiliki kelembutan hati dan tidak kasar/keras kepada siapapun. Aktuailisasi
sifat ini akan tercermin dalam sikap, tutur kata dan perbuatannya. Sikap
lemah-lembut yang dimiliki oleh pimpinan merupakan anugrah dari Allah SWT yang diberikan kepada hamba-hambanya atas
dasar rahmat (kasih sayang) Nya.
b.
Pemaaf
Sifat ini sebagai pimpinan kepala
sekolah harus bisa memafkan setiap kesalahan yang dilakukan Guru, staf, peserta
didik dan oranglain. Setiap orang
memiliki potensi untuk berbuat salah. Kesalahan yang dilakukan oleh orang lain
terhadap seseorang hendaknya membuat dia memperoleh pahala yang besar dari
Allah SWT, yaitu dengan memaaf kannya. Interaksi yang berlangsung antara pimpinan,
guru, stap, pesrta didik dll sering terjadi kesalah pahaman , maka pemimpin
harus berlapang dada dengan mau memaafkan kesalahanya. Ketika pimpinan tidak
mau memaafkan maka sifat dendam sudah mewarnai hatinya.
c.
Musyawarah
Seorang kepala sekolah selaku
pimpinan senantiasa bermusyawarah dalam menentukan kebijakan, hal ini akan
menghindarkan dari sikap otoliter atau diktaktor dan menang sendiri. Terutama
kepada guru, stap, peserta didik dan lainya. Salah satu sikap yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sikap demokratis. Adapun manfaat
musyawarah diantaranya :
·
Musyawarah menjelaskan kemampuan/ kapasitas akal (pemikiran)
dan pemahaman manusia. Serta kadar rasa cinta dan keiklasan pesrta musyawarah
pada kemaslahatan umum.
·
Sesungguhnya kemampuan
akal dan pemikiran manusia berbada-beda dalam musyawarah akan muncul
pendapat yang lebih baik .
·
Dengan musyawarah beragam pendapat yang muncul bisa
dikembangkan kepada tujuannya, dan dipilih pendapat yang paling bagus.
·
Dalam musyawarah akan timbul keterpaduan hati untuk
menyukseskan satu usaha yang sama.
d.
Tawakal
Seorang
kepala sekolah selaku pemimpin harus memiliki sifat/sikap tawakal. Hal ini
dikarenakan ia senantiasa menghadapi berbagai situasi dan peristiwa yang
terjadi ketika melaksanakan tugasnya. Perintah bertawakal dalam segala urusan,
bukan berarti seorang kepala sekolah tugas secara apa adanya. Tetati tetap
menjalankanya tugasnya secara bekerja keras dan senantiasa memperhatikan
prosedur yang ditaatinya. Setelah menjalankan berbagai usaha secara benar, maka
baru secara teologis menyerahkan segala hasil usahanya kepada Allah SWT.
3. Pemimpin
yang memiliki akhlak mulia
Akhlak mulia yang harus
ada pada setiap kepala sekolah selaku pemimpin, sebagamana firman Allah SWT
diantaranya :
a.
Dapat dipercaya
Seorang
pemimpin dapat dipercaya merupakan dasar dari tanggung jawab , kepercayaan dan
kehormatan, Sebagaimana firman Allah SWT ( al-Baqarah :115 ) Yang artinya “ Dan
kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka maka kemanapun kamu menghadap di
situlah (kiblat) Allah , sesungguhnya Allah maha luas ( rahmat Nya) lagi maha
mengetahui”
Berdasarkan
uraian itu selaku pemimpin didalam hatinya harus selalu ada Allah dan
kemanapun berpaling ia melihatnya,
didalam nilai kepercayaan ada beberapa hal yang melekat diantaranya rasa
tanggung jawab, merasakan hidupnya memiliki nilai ada sesuatu yang penting,
ingnin dipercaya dan mempercayai, dan hormat menghormati.
b.
Jujur
Prilaku
yang jujur adalah prilaku yang diikuti dengan sikap tanggung jawab atas apa
yang diperbuatnya . Dia siap menghadapi resiko dan seluruh akibatnya. Tidak
pernah terpikirkan untuk melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, ada
beberapa firman Allah SWT yang dapat
dijadikan rujukan unuk berbuat jujur seoarang kepala sekolah selaku pemimpin di
sekolah diantaranya :
·
(al-Maidah: 48) yang artinya “ Janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu”
·
(an-Nissa: 145 ) yang artinya “ Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Kamu
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi meraka”
·
(al-Jin:16) yang artinya : “ Jikalau mereka tetap berjalan di
atas jalan itu (agama Islam) benar-benar kami akan memberi minuman kepada
mereka air yang segar (rezeki yang banyak) “
·
(At-Taubah ; 128) yang artinya “Sesungguhnya, telah datang
kepadamu seorang rosul dari kaummu sendiri berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu. Amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang mukmin”
·
(At-Taubah : 129) yang artinya “Jika mereka berpaling (dari
keimanan) maka katakanlah, “Cukuplah Allah bagiku ; Tidak ada Tuhan selain Dia.
Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang
agung”
·
(al-An’aam: 153) yang artiya “Ini adalah jalan-Ku yang lurus,
maka ikutilah dia. Janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan yang lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu
dari jalan Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
bertakwa”
·
(an-nahl: 105) yang artinya “ Sesungguhnya, yang
mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta”
·
(al-Qalam: 8-9) yang artinya “ Jangan kamu ikuti orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka menginginkan supaya kamu bersikap
lunak lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu)”
Berdasarakan
uarai itu kejujuran yang harus diaktualisasikan oleh seoarang kepala sekolah
selaku pemimipin sekolah adalah jujur terhadap Allah SWT, jujur terhadap diri
sendiri dan jujur terhadap orang lain
c.
Mampu memilih yang terbaik
Terbuka
dan menjadikan dialog dan masyawarah sebagai bagian dari cara kepala sekolah
berinteraksi dengan guru, staf, peserta didik, warga sekolah dan orang lain.
Dalam suasana berdialog atau bermusyawarah, akan belajar dan memperolah
nilai-nilai penuh hikmah dan memperkaya batin yang dengan pengalamanya itu pula
mempertajam intituisinya memilih yang terbaik. Sepeti firman Allah SWT
diantaranya:
·
(az-Zumuar : 18) yang artinya “ Yang mendengarkan perkataan
lalu mengikuti apa yang paling baik diantanya. Mereka itulah orang-orang yang
diberi petunjuk Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal (ulul-albaab)”
·
(al-Maa’idah: 100) yang artinya “ Katakanlah, Tidak sama yang
buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu. Maka,
bertawalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal (ulul-albaab)”
d. Menyampaikan
pesan kebenaran
Salah
satu pesan Rasulullah yang pada saat haji perpisahan adalah mewajibkan setiap
muslim untuk menyampaikan pesan-pesan kebenaran. Yaitu “ Sampaikanlah apa yang
telah engkau ketahui dariku walaupun hanya satu ayat!”. Seperti firman Allah
SWT (an-Nahl:125) yang arinya “ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yng baik. Bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya , Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan dia
lebih mengetahui sipa yang menerimu petunjuk.”
4
Solusi pemimpin dalam
memecahkan maalah
Firman Allah SWT yang bisa dijadikan rujukan kepala sekolah
selaku pemimpin di sekolah dalam
memecahan masalah dintaranya :
a.
Surat AL Baqarah ayat (153) yang artinya “ Wahai orang –orang
yang beriman mintalah pertolongan (kepada Allah) dangan sabar dan shalat”
sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar.”
b.
Surat Al Baqarah ayat (157) Yang artinya “Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
c.
Suart Al –Insyiqaq ayat ( 5) yang artinya “ Dan patuh kepada
Tuhan-Nya dan sudah semestinya bumi itu patuh (pada waktu itu manusia akan
mengetahui akibat perbuatannya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar