Kamis, 19 Mei 2022

KEDISIPLINAN DALAM ORGANISASI

 

KEDISIPLINAN DALAM ORGANISASI

 

A.    Pengertian  Kedisiplinan

                   Kedisiplinan  adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku .

            Dan kedisiplinan tak lepas dari kesadaran  dan kesediaan

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentati  semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, jadi dia  akan mentaati atau mengerjakan  semua tugasnya  dengan baik, bukan paksaan .

Kesediaan  adalah  suatu  sikap, tingkah laku  dan perbuatan  seseorang  yang sesuai dengan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

            Jadi seseorang akan bersedia mematuhi semua peraturan  serta melaksanakan tugas – tugasnya, baik secara sukarela maupun  karena terpakasa, kedisiplinan di artikan  jika karyawan dalam selalu datang  dan pulang tepat waktu, mengerjakan semua pekerjaanya  dengan baik , mmematuhi  semua  peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku.

Pengertian  Disiplin  Kerja

            Menurut  Siswanto ( 1989 ) mengemukakan  disiplin Kerja  sebagai suatu sikap  menghormati, menghargai patuh dan taat terhadap peraturan – peraturan yang berlaku  baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak tertulis serta sanggup menjelaskannya  dan tidak mengelak menerima sangsi – sangsi apabila ia  melanggar tugas  dan wewenang  yang di brikan kepadanya.

            Dari pengertian yang di atas tampak  bahwa  disiplin pada dasarnya

Merpakan  tindaka manjemen  untuk mndorong  agar para anggota  organisasi dapat memenuhiberbagai ketentuan dan peraturan  yang berlaku  dalam suatu organisasi , yang di dalamnya  mencakup :

1.      Adanya  tata tertib atau ketentuan – ketentuan .

2.      Adanya kepatuhan para pengikut

3.      Adanya sanksi  bagi pelanggarnya

Pada bagian lain , Jerry dan Barbara C.Unel,  ( 1990 ) menyebutkan bahwa disiplin kerja  adalah kesadaran , kemauan  dan kesediaan  kerja orang lain  agar dapat  taat tunduk  terhadap semua peraturan dan norma yang berlaku, Kesadaran Kerja adalah  sikap suka rela  dan merupakan panggilan  akan tugas  dan tanggumg jawab bagi seorang karyawan. Karyawan  akan mematuhi atau mengerjakan semua  tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi  tugasnya itu dengan paksaan. Kesediaan  adalah  suatu sikap prilaku dan perbuatan  seseorang  yang sesuai dengan tugas pokok sebagai seorang karyawan karyawan harus memiliki  prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar karyawan  harus  memiliki prinsip dan memaksimalkan  potensi kerja, agar karyawan lai mengikutinya sehimgga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.

      Disiplin kerja sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan dari suatu perusahan dan disipin bekerja di ganakan untuk meningkatkan efektifitas kerja karyawan tanpa adanya sistim karyawan

Maka karyawan akan bekerja dengan keinginan  diri sendiri.karena tidak ada peraturan yang harus mmereka turuti.sikap seseorang dapat dilihat dari pekerjaanya apabila seseorang yanh menyukai pekerjaanya maka mereka  akan bersikap disiplin  dan bertanggung jawab dalam setiap pekerjaanya.

 

Pengertian Disipkin Kerja Perusahaan

      Disiplin kerja di buat oleh perusahaan untuk mentertibkan para karyawan ,disiplin kerja  di buat sesuai dengan  persetujuan para karyawan  maka tidak akan mengakibatkan  hal-hal yang tidak diingginkan merugikan kedua belah pihak.

Pengertian disiplin kerja menurut R.Siswanto Sastrohadi Wijaya ((200:291)Disiplin dapat di difinisikan sebagai suatu sikap menghormati dan menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku  baik yang tertulis maupun tidak terulis dan sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang di berikan kepadanya.

 

B.     Indikatorr-Indikator kedisiplinan

Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisipinan karyawan suatu organisasi diantaranya:

1.      Tujuan dan kemampuan

2.      Teladan Pimpinan

3.      Balas jasa

4.      Keadilan

5.      Waskat

6.      Sanksi Hukumann

7.      Ketegsan

8.      Hubungan kemanusiaan

 

1.      Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan.

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan di tetapkan secara idial serta cukup manantang bagi kemampuan karyawan.hal ini berarti  tujuan (pekerjan) yang di bebankan  kepada karyawan  harus sesuai  dengan kemampuan karyaan bersangkutan,agar bekerja dengan sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakanya

            Akan tetapi jika pekerjaan ini diluar kemampuannya atau jauh di bawah kemampauan maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah misalnya pekerjaan untuk karyawan berpendidikan SMU di tugaskan kepada seorang sarjana atau pekerjaan untuk sarjana  di tugaskan bagi karyawan  berpendidikan SMU.Jelas karyawan bersangkutan kurang disiplin  dalam melaksanakan pekerjaannya.disinilah letak pentingnya asas the rightman in right place and the right place and the rihhtman in the right job.

Dan didalm Surat 42 (Asy-Syura):20 disebutkan”Dan siapa yang menhendaki kehidupan Akherat dia berjuang dengan gigih untuk mencapai cita-citanya sebagai seorang Mukmin maka mereka itu adalah orang –orang terpuji “

 

2.      Teladan Pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karene pempinan di jadikan teladan dan panutan oleh para bawahanya pimpinan harus memberi contoh yang baik,berdisiplin jujur adil serta sesuai adil serta sesuai kata denan perbuata dengan keteladanan pimpinan kurang baik ( kurang berdisilin ) para bawahanpun akan kurang berdisiplin.

            Pimpinan jangan mengharapkan kedisiplinan bawahanya jika dirinya sendiri kurang berdisiplin, pimpinan menyadari bahwa perilakunya akan di contoh dan di teladani bawahanya hal inilah yang menharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahanya bisa mengikutinya.

            Pepatah lama mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari atau pepatah batak mengatakan Singkam batang na tunas na singkan  tunasna atau harimau tidak mungkin beranak domba domba

            Surat ke 2(Albaqarah):44”Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebaikan sedangkan kamu meninggalkanya padahal kamu telah membaca kitab mengapa kamu tidak mengeti”          

 

3.      Balas Jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisipinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan kepuasan kecintaan karyawan terhadap perusahaan semakin baik kedisiplinan mereka akan semakin baik pula untuk mewujudkan kedisiplinan karyawan  yang baik,perusahaan harus memberikan balas jasa yang mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.

Jadi balas jasa berperan penting untuk menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas jasa semakin baik kedisiplinan karyawan menjadi rendah karyawan sulit untuk berdisiplin baik kebutuhan primernya tidak terpenuhi.

            Surat 11 (Hud):15”Barang siapa yang menghendaki kehidupan duniawi dengan segala kemewahanya,akan kami penuhi upah kerjanya,tanpa di kurangi sedikitpun juga”             

 

4.      Keadilan

Kesdilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta  diperlakukan sama dengan manusia lainya.

            Keadilan yang di jadikan dasarkebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuandanhukuman) terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap karyawannya

            Jadi keadilan harus ditegakkan dengan baik pada setiap perusahaan ataupun organissi.

 

5.      Waskat

Waskat (pengawasan melekat)adalah tindakan yang nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku moral sikap gairah kerja dan prestasi kerja karyawan,hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir di tempat krja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk.jika bawahanya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaanya.

            Waskat efektif merangsang kedisiplinan moral kerja karyawan merasa mendapat perhatian bimbingan petunjuk pengarahan dan pngawasan dari atsanya.

 

6.      Sanksi Hukuman

Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan dengan hukuman yang semakin berat hukuman semakin takut melanggar peaturan-peraturan perusahaan,sikap dan prilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

 

7.      Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukummman yang telah di tetapkan pimpinan yang berani bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan I akui kepemimpinanya oleh bawahanya,dengan demikia pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan karyawan perusahaan sebaliknya apabila seseorang pemimpin kurang tegas  atau tidak menghukum karyawan yang indisipliner sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan bawahanya bahkan sikap indisipiner karyawan swmakinbanyak karena mereka bberanggapan bahwa peraturan dan sanksi hukumanyabtidak berlaku lagi.pimpinan yang tidak tegas dalam menindak atau menghukum karyawan yang melanggar peraturan sebaiknya tidak usah membuat peraturan atau tata tertib pada perusahaan tersebut.

8.      HubunganKemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyaman

Ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan – hubungan baik bersifat vstical maupun horizontal.

            Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat, secara vertical maupun horizontal diantara semua karyawannya terciptanya human relatiansip yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila ada hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut.

C.    Faktor-factor yang mempengaruhi Kedisiplina

Menurut Alex  S Nitisemito (1996:202),faktor tersebut antara lain

a.       Besar kecilnya pemberia kompensasi

b.      Ada tidaknya keteladanan pimpinan peruahaan

c.       Ada tidaknya aturan yang pasti dapat dijadikan pegangan

d.      Keberanian pimpinan dalam mengambil tidakan

e.       Ada tidaknya pengawasan pimpinan

f.        Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

g.      Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin

D.    Hal-hal Yang Menunjang kedisiplina

Menurut Alex S Nitisemit(1984:123) ada bberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dlam kedisiplinan karyawan yaitu:

a.      Ancaman

Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman meskipun ancaman yang di berikan tidak bertujuan untuk menghukum tetapi lebih berujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapka,

b.      Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisipinan maka tidak cukup dengan ancaman saja tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima sehingga mnimal mereka dapat hidup layak

c.       ketegasan

Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang ada.

d.      Partisipasi

Dengan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.

e.       Tujuan dan kemampuan

Agar disiplin dapat di laksanakan dalam praktek maka kedisiplinan hendaknya dapat mmenunjang tujuan perusahaan serta sesuai  dengan kemampun dari karyawan.

f.        Keteladanan pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinannsehingga keteladanan pimpinan harus di perhatikan’

            Salah satu tugas yang paling sulit bagi bagi seorang atasan adalah bagaimana menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan  tata tertib  terlalu sering terlambat atau membolos kerja,berkelahi,tidak jujur,atau tingkah laku yang dapa merusak kelancaran kerja suatu perusahaan atasan harus turun tangan kesalahan semacam ituharus di hukum dan atasan harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.

 

Cara menegakkan disiplin kerja dalam perusahaan

1.      Disiplin Harus di tegakan Seketika

Hukuman harus di jatuhkan setelah terjadi pelanggaran jangan sampai terlambat akan kurang efektif

2.      Disiplin perlu peringatan Dini

Debgan peringatan dini di maksudkan bahwa semua karyawan harus benar –benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang di benarkan dan mana yang tidak baik

3.      Disiplin  harus Konnsisten

Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran akan diganja hukuman yang sama jangan sampai terjadi pengecualiaan,mungkin karena alasan masa kerja telah lama,punya ketrampilan yang tinggi atau karena mempunyai hubungan dengan ataaan itu sendiri.

4.      Disiplin harus Impersonal

Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin dengan perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu beberapa menit dan memberikkan pengarahan kepada karyawan

5.      Disiplin harus setimpal

Hukuman harus setimpal artinya bahwa hukuman itu layak di lakukan tidak terlalu ringan dan juga  tidak terlalu berat  jika hukuman terlalu ringan hukuman itu akan di anggap sepele oleh pelanggarnya,dan jika terlalu berat  akan menibulkan kegelisahaan dan menurunkan prestasi.

E.     Bentuk-Bentuk disiplin kerja

a.       Disiplin korektif (corektif disiplin) yaitu berusaha membantu karyawan mengoreksi perlakuanny yang tidak tepat

b.      Disiplin retributif(retributif disiplin yaitu berusaha menhukum orang yang berbuat salah)

c.       Persepektif hak-hak individu ( individu rehgt perspektif) berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner.

d.      Perspektif Utilaterian utilaterian perspektif) yaitu berfokus kepadapengunaan disiplin hanya pada saat konsekwensi-konnsekwensi melebihi dampak –dampak negatifnya.

Menurut Danel M Colyer:1991)disiplin pada umumnya termasuk dalam aspek pengawasan yang sifatnya lebih keras  dan tegas (hard and coheren)dikatakan keras ada sanksi yang harus dieksekusikan bila terjadi pelanggaran terdapat dua jenis disiplin dalam organisas

*      Disiplin preventif

Adalah suatu upaya untuk mengerakkan karyawan mengikuti dan mematuhi pedoman kerja aturan yang telah di gariskan oleh perusahaan,pemimpin perusahaan mempunyai tanggumg jawab dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin prefentif.begitu pula karyawan dan wajib mengetahui  memahami semua pedoman  kerja serta peraturan yang ada dalam organisasi.disiplin prefentif merupakan suatu sitim yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistim yang ada dalam organisasi jika sistim organisasi baik maka di harapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.

*      Disiplin korektif

Disiplin korektif  adalah suatu upaya menegakkan karyawan dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap memenuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan pada disiplin korektif karyawan melanggar disiplin perlu di berikan sanksi dengan peraturanyang berlaku.

F.      Bentuk disiplin kerja menuurut T handoko(200;208)

a.       Disiplin preventif.

Disiplin preventjf adalah kegiatan aturan yang di lakukan untuk  mendorong para karyawan untuk mengikuti berbagai standar pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri mereke  bukan semata-mata karena di paksa oleh manajemen

            Untuk sstim khusus  disiplin preventif

1.      Pelangaran pertama akan di beri pringatan

2.      Pelangaran kedua  di berikan peringatan tertulis

3.      Pelangaran ketiga di berikan cuti satu hari dengan tetap di bayar

4.      Pemberhentian

Tujuan Disiplin Preventif adalah;

1.      Para organisasi perlu di dorong agar mempunyai rasa memiliki organisasi sdisiplin korektifecara logoka  seeorang tidak akan merusak sesuatu yang menjadi miliknya

2.      Para karyawan perlu diberikan peringaan tentang berbagai ketentuan yang wajib di taati  dan standar yang harus di penuhi penjelasan di maksudkan seyogjanya di sertai oleh informasi yang lengkap mengenai latar belakang berbagai ketentan

3.      Para karyawan di dorong menetukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri anggota organisasi.

b.      Disiplin Korektif

Disiplinkorektif adalah kegiatan yang di ambil untuk pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelangaran yang lebih lanjut.

Penerapan dalam penerapan disiplin koektif

1.       Peringatan petama dengan mengkomunikasikan semua peraturan terhadap karyawan

2.      Sedapat munkin  kedisiplinan dapat di terapkan supaya peristiwa yang di alami karyawan

3.      Konsesten yaitu para karyawan yang melakukukan kesalahan yang sama hendaknya di berikan sanksi yang sesuai dengan kesalahan yang mereka buat

4.      Bersifat pribadi maksudnya tindakan pendisiplinan ini tidak memandang secara individu tetapi setiap yang melanggar akan di kenakan sanksi yang berlaku bagi perusahaan

c.       Disiplin progresif

            Disiplin progresif berarti memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yag berulang –ulang

            Tujuanya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakankorektif sebelum huuman yang lebih serius di laksanakan

Contoh disipin progresip sebagai brikut:

a.       Tegran secara lesan

b.      Tegoran tertulis dengan catatan perlu prbaikan

c.       Sekorsing dari pekerjaanya satu sampai tiga hari

d.      Skorsing dari pekerjaan satu minggu atau lebih

e.       Di pecat

G.    Pinsip-Prinsip Disiplin

*      Pemipin mempunyainperilaku positip

Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar seorang pemimpin

\harus dapat menjadi role mode panutan bagi bawahanya oleh karena itu seorang pemimpin harus dapat mempertanggung jawabkan dan mempertahankan perilaku yang positip sesuai dengan harapan staf

*      Pendisiplinan yang cermat

Dampak dari tindaka indisipliner cukup serius.pemimpin harus memahami akibatnya data di kumpulkan secara factual didapatkan informasi dari staf yang lazim tanda tangan secara pribadi rangkaian yang telah di lakukan analisa dan bila perlu  minta pendapat orang lain.

*      Kessegeraan

Pimpinan harus peka  terhadap pelanggaran yang di lakukan oleh bawahan sesegera mungkin  dan di atasi  dengan cara yang bijaksana karena kalau di biarkan menjadi kronis,pelaksanaanya disiplin yang akan ditegakkan dapat di anggap lemh ,tidak jelas dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.

*      Lindugan kerahasiaan

Tindaka indisipliner akan mempengaruhi ego staf oleh karena itu  akan lebih baik apabila permasalahan didiskisikan secara pribadi, pada ruangan tersendiri dengan suasana yang rilek dan tenang kerahasiaan harus tetap di jaga karena mungkin dapat mempengaruhi masa depanya.

*      Pokus pada masalah

Pimpinan harus dapat melakukan penekanan pada kesalahan yang di lakukan bawahan dan bukan pribadinya kemukakan bahwa kesalahan yang

Yang dilakukan tidak dapat di benarkan

*      Fleksibel

Tindakan disipliner di tetapkan apabila  seluruh  informasi tentang pegawai telah di analisa dan di pertimbangkan antara lain adalah tingkat kesalahanya  terhadap organisasi.

*      Mengandung nasehat

Jelaskan secar bijaksana bahwa pelanggaran yang di lakukan tidak dapt  di lakukan tidak dapat di terima file pegawai yang berisi catatan khusus dapatdi gunakan sebagai acuan sehingga meeka dapat memahami kesalahanyan

*      Tindakan Konstruktif

Pimpinan harus yakin  bahwa bawahan telah memahami perilakunya bertentangan dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan untuk staf maupun organisasi upayakan agar staf maupun organisasi upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehinngga tindakan indisipliner tidak terulang lagi.

 

H.    Pendekatan Disiplin kerja

Pendekatan disiplin menurut AA Anwar Prabu Mangku Negara (200:130:131),yaitu pendekatan disilpin pendekatan disiplin yang berisi.

a.       Agar para tenaga kerja menempati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun peraturan dan kebijakan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis.

b.      Dapt melaksanakan pekerjaanya dengan baik serta mampu melaksanakan pelayanan secara maksimal kepada fihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan  bidang pekerjaanya yang di berikan  kepadanya.

c.       Dapat menggunakan dan memelihara  srana dan prasarana  barang dengan sebai –baiknaya.

d.      Dapat bertindak dan berperulaku sesuai dengan norma –norma yang brlaku

e.       Tenaga kerja mampu menghasilkan  produktifitas  yang tinggi sesuai dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

I.       Tujuan Disiplin kerja

Setiap tenaga kerja memiliki banyak motif dan hampir tak ada satu orang tenaga kerja memiliki motif  yang menentukan bagaimana setiap tenaga kerja harus beraksi trhadap seluruh beban yang ada oleh karena itu tak ada tehnik dan strategi yang dapat menjamin mental terpenuhinya moral dan disiplinkerja yang tinggi.bagi bsetiap tenaga kerja di manapun juga beberapa tenaga kerja bekerja hanya untuk mendapatkan uang ada yang bekerja yang tertarik akan pekerjaanya.bahkan ada beberapa tenaga kerja yang tidak tahu apa yang mereka lakukan  akan tetapi generalisasi terhadap motif-motif para tenaga kerja yang memiliki struktur dan selalu timbul apabila motif yang satu terpenuhi amat mempengaruhi kondisi disiplin  kerja para tenaga kerja.dampak tersebut perlu mendapatkan porsi pembinaan dengan prioritas utama dari tenaga kerja terus dibina dan di tegakkan’

            Dari pendapat Dr.B.Siswanto sastrohadi Wijoyo sebenarnya sangatlah perlu menerapkan tujuan rinci mengapa pembinaan disiplin kerja perlu di lakukan oleh manajemen secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan pembinaan disiplin kerja  adalahdemi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan.

            Secara khusus tujuan pembinaan disiplin kerja  para tenaga kerja antara lain:

a.       Agar tenaga kerja menempati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan maupun peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanksi perintah manajemen.

b.      Dapat melaksanakan pekerjaanya dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada fihak-fihak tertentu yang berkepentingan  dengan perusahaan sesuai dengan bidang pekerjanya yang di berikan kepadanya,

c.       Dapat mengunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang jasa perusahaan dengan sebaik baiknya.

d.      Dapat bertindak dan berpeillaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada perusahaan

e.       Tenaga kerja mampu menghasilkan produktifitas yang tinggissuai dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Menurut T. hari Handoko(200:210)secara khusus kegiatan pendisiplinan kerja ini bertujuan untuk:

1.      Mendorong karyawan untuk mentaati peraturan

2.      Memanfaatkan sarana dan prasarana

3.      Meningkatkan produktifitas

4.      Mendorong pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlau

Disiplin kerja yang baik dapat di tegakkan apabila semanggat dari karyaawan itu sendiri,kerja yang baijk tercermin dengan melihat absensi karyawan ketepatan waktu kerja dan terpenuhinya kebutuhan mereka.

 

 

J.       Pelaksanaan Disiplin Kerja

Pelaksanaan disiplin kerja Menurut AAAnwar prabu mangkunegara (200:131:132) pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin dengan memberikan peringatan harus segera konsisten dan impersonal

a.      Pemberian peringatan

Karyawan yang melanggar disiplin  kerja perlu di berikan sutu peringatan pertama,kedua dan ketiga,tujuan pemberian peringatan adalah agar karyawan yang bersangkutan menyadari pelanggaran yang telah di lakukan,disamping itu perlu surat peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan  dalam motif  para tenaga kerja yang di miliki struktur dan selalu muncul apabila motif yang satu terpenuhi amat mempengaruhi kondisi disiplin kerja para tenaga kerja,dampak tersebut perlu mendapatkan posisi pembinaan  dengan prioritas  utama dan para manajemen dengan demikian disiplin kerja  para tenaga kerj di bina dan di tegakkan.

b.      Pemberian saksi harus segera

Pgawai yang melanggar disiplin segera di berikan sanksi yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku di perusahaan kelalaian pemberian sanksi akan memperlemah disiplin yang ada disamping itu memberi peluang pelanggar untuk mengabaikan disiplin perusahaan

c.       Pemberian sanksi harus konsiten

Pemberiansaksi kepada karyawan yang tidak disiplin harus konsisten hal ini bertujuan agar karyawan sadar menghargai peraturan peraturan yang berlaku pada perusahaan. Ketidak konsisten pemberian saksi dapat mengakibatkan karyawan merasa adanya diskiriminasi pegawai menjaga saksi pengabaian disiplin.

d.      Pemberian sanksi harus impersonal

Pembeian saksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda bedakan karyawan muda tua wanita laki laki diberlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku,tujuanya agar karyawan menyadari nahwa disiplin kerja berlaku untuk semua karyawan dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

 

 

K.    Sanksi Pelanggar kerja

Pelangaran kerja adalah setiap ucapan tulisan perbuatan seorang pegawai yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatuuur oleh pimpinan organisasi.

            Sedangkan saksi pelanggaran adalah hukuman disiplin yang melanggar peraturan disiplin yang telah diatur  pimpinan organisasi.

            Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu:

1.      Sanksi pelanggran ringan dengan jenis

a.       Tegoran lisan

b.      Tegoran tertulis

c.       Pernyataan tidak puas secara tertulis

2.      Sanksi pelangaran sedang

a.       Penundaan kenaikan gaji

b.      Penurunan gaji

c.       Penundaan kenaikan pangkat

3.      Sanksi pelanggaran berat dengan jenis

a.       Penurunan pangkat

b.      Pembebasan jabatan

c.       Pemberhentian

d.      Pemecatan

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN