KEDISIPLINAN
DALAM ORGANISASI
A. Pengertian Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku .
Dan kedisiplinan tak lepas dari kesadaran dan kesediaan
Kesadaran adalah sikap seseorang
yang secara sukarela mentati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, jadi dia akan mentaati atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan paksaan .
Kesediaan adalah
suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan
peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Jadi seseorang akan bersedia
mematuhi semua peraturan serta
melaksanakan tugas – tugasnya, baik secara sukarela maupun karena terpakasa, kedisiplinan di
artikan jika karyawan dalam selalu
datang dan pulang tepat waktu,
mengerjakan semua pekerjaanya dengan
baik , mmematuhi semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial
yang berlaku.
Pengertian Disiplin Kerja
Menurut Siswanto (
1989 ) mengemukakan disiplin Kerja sebagai suatu sikap menghormati, menghargai patuh dan taat
terhadap peraturan – peraturan yang berlaku
baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan tidak tertulis serta sanggup menjelaskannya
dan tidak mengelak menerima sangsi – sangsi apabila ia melanggar tugas dan wewenang
yang di brikan kepadanya.
Dari pengertian yang di atas tampak bahwa
disiplin pada dasarnya
Merpakan tindaka manjemen untuk mndorong agar para anggota organisasi dapat memenuhiberbagai ketentuan
dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi , yang di
dalamnya mencakup :
1.
Adanya tata tertib atau ketentuan – ketentuan .
2.
Adanya
kepatuhan para pengikut
3.
Adanya
sanksi bagi pelanggarnya
Pada bagian lain , Jerry dan Barbara C.Unel, ( 1990 ) menyebutkan bahwa disiplin
kerja adalah kesadaran , kemauan dan kesediaan
kerja orang lain agar dapat taat tunduk
terhadap semua peraturan dan norma yang berlaku, Kesadaran Kerja adalah sikap suka rela dan merupakan panggilan akan tugas
dan tanggumg jawab bagi seorang karyawan. Karyawan akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi tugasnya itu dengan paksaan. Kesediaan adalah
suatu sikap prilaku dan perbuatan
seseorang yang sesuai dengan
tugas pokok sebagai seorang karyawan karyawan harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar
karyawan harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar karyawan lai mengikutinya
sehimgga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.
Disiplin
kerja sangat penting dalam mempengaruhi perkembangan dari suatu perusahan dan
disipin bekerja di ganakan untuk meningkatkan efektifitas kerja karyawan tanpa
adanya sistim karyawan
Maka karyawan akan bekerja dengan keinginan diri sendiri.karena tidak ada peraturan yang
harus mmereka turuti.sikap seseorang dapat dilihat dari pekerjaanya apabila
seseorang yanh menyukai pekerjaanya maka mereka
akan bersikap disiplin dan
bertanggung jawab dalam setiap pekerjaanya.
Pengertian Disipkin Kerja
Perusahaan
Disiplin
kerja di buat oleh perusahaan untuk mentertibkan para karyawan ,disiplin
kerja di buat sesuai dengan persetujuan para karyawan maka tidak akan mengakibatkan hal-hal yang tidak diingginkan merugikan
kedua belah pihak.
Pengertian disiplin kerja menurut R.Siswanto Sastrohadi
Wijaya ((200:291)Disiplin dapat di difinisikan sebagai suatu sikap menghormati
dan menghargai patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak terulis dan
sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang di berikan kepadanya.
B. Indikatorr-Indikator
kedisiplinan
Indikator yang mempengaruhi tingkat kedisipinan
karyawan suatu organisasi diantaranya:
1.
Tujuan
dan kemampuan
2.
Teladan
Pimpinan
3.
Balas
jasa
4.
Keadilan
5.
Waskat
6.
Sanksi
Hukumann
7.
Ketegsan
8.
Hubungan
kemanusiaan
1.
Tujuan
dan kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat
kedisiplinan karyawan.
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan di tetapkan
secara idial serta cukup manantang bagi kemampuan karyawan.hal ini berarti tujuan (pekerjan) yang di bebankan kepada karyawan harus sesuai
dengan kemampuan karyaan bersangkutan,agar bekerja dengan
sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakanya
Akan
tetapi jika pekerjaan ini diluar kemampuannya atau jauh di bawah kemampauan
maka kesungguhan dan kedisiplinan karyawan rendah misalnya pekerjaan untuk
karyawan berpendidikan SMU di tugaskan kepada seorang sarjana atau pekerjaan untuk
sarjana di tugaskan bagi karyawan berpendidikan SMU.Jelas karyawan bersangkutan
kurang disiplin dalam melaksanakan
pekerjaannya.disinilah letak pentingnya asas the rightman in right place and
the right place and the rihhtman in the right job.
Dan didalm Surat 42 (Asy-Syura):20 disebutkan”Dan
siapa yang menhendaki kehidupan Akherat dia berjuang dengan gigih untuk
mencapai cita-citanya sebagai seorang Mukmin maka mereka itu adalah orang
–orang terpuji “
2.
Teladan
Pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan
kedisiplinan karyawan karene pempinan di jadikan teladan dan panutan oleh para
bawahanya pimpinan harus memberi contoh yang baik,berdisiplin jujur adil serta
sesuai adil serta sesuai kata denan perbuata dengan keteladanan pimpinan kurang
baik ( kurang berdisilin ) para bawahanpun akan kurang berdisiplin.
Pimpinan
jangan mengharapkan kedisiplinan bawahanya jika dirinya sendiri kurang
berdisiplin, pimpinan menyadari bahwa perilakunya akan di contoh dan di
teladani bawahanya hal inilah yang menharuskan pimpinan mempunyai kedisiplinan
yang baik agar para bawahanya bisa mengikutinya.
Pepatah
lama mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari atau pepatah batak
mengatakan Singkam batang na tunas na singkan
tunasna atau harimau tidak mungkin
beranak domba domba
Surat ke 2(Albaqarah):44”Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan
kebaikan sedangkan kamu meninggalkanya padahal kamu telah membaca kitab mengapa
kamu tidak mengeti”
3. Balas
Jasa
Balas
jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisipinan karyawan, karena
balas jasa akan memberikan kepuasan kecintaan karyawan terhadap perusahaan
semakin baik kedisiplinan mereka akan semakin baik pula untuk mewujudkan
kedisiplinan karyawan yang baik,perusahaan
harus memberikan balas jasa yang mereka terima kurang memuaskan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.
Jadi balas jasa berperan penting untuk
menciptakan kedisiplinan karyawan. Artinya semakin besar balas jasa semakin
baik kedisiplinan karyawan menjadi rendah karyawan sulit untuk berdisiplin baik
kebutuhan primernya tidak terpenuhi.
Surat 11 (Hud):15”Barang siapa yang menghendaki kehidupan
duniawi dengan segala kemewahanya,akan kami penuhi upah kerjanya,tanpa di
kurangi sedikitpun juga”
4.
Keadilan
Kesdilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan
karyawan karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan
minta diperlakukan sama dengan manusia
lainya.
Keadilan
yang di jadikan dasarkebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuandanhukuman)
terciptanya kedisiplinan karyawan yang baik.manajer yang cakap dalam memimpin
selalu berusaha bersikap adil terhadap karyawannya
Jadi keadilan harus ditegakkan
dengan baik pada setiap perusahaan ataupun organissi.
5.
Waskat
Waskat (pengawasan melekat)adalah tindakan yang nyata
dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan dengan
waskat berarti atasan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku moral sikap
gairah kerja dan prestasi kerja karyawan,hal ini berarti atasan harus selalu
ada atau hadir di tempat krja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk.jika
bawahanya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaanya.
Waskat efektif merangsang
kedisiplinan moral kerja karyawan merasa mendapat perhatian bimbingan petunjuk
pengarahan dan pngawasan dari atsanya.
6.
Sanksi
Hukuman
Sanksi
hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan dengan hukuman
yang semakin berat hukuman semakin takut melanggar peaturan-peraturan
perusahaan,sikap dan prilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
7.
Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan pimpinan harus berani dan tegas
bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan
sanksi hukummman yang telah di tetapkan pimpinan yang berani bertindak tegas
menerapkan hukuman bagi karyawan yang indisipliner akan disegani dan I akui
kepemimpinanya oleh bawahanya,dengan demikia pimpinan akan dapat memelihara
kedisiplinan karyawan perusahaan sebaliknya apabila seseorang pemimpin kurang
tegas atau tidak menghukum karyawan yang
indisipliner sulit baginya untuk memelihara kedisiplinan bawahanya bahkan sikap
indisipiner karyawan swmakinbanyak karena mereka bberanggapan bahwa peraturan
dan sanksi hukumanyabtidak berlaku lagi.pimpinan yang tidak tegas dalam
menindak atau menghukum karyawan yang melanggar peraturan sebaiknya tidak usah
membuat peraturan atau tata tertib pada perusahaan tersebut.
8.
HubunganKemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama
karyaman
Ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu
perusahaan. Hubungan – hubungan baik bersifat vstical maupun horizontal.
Manajer
harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi serta mengikat,
secara vertical maupun horizontal diantara semua karyawannya terciptanya human
relatiansip yang serasi akan mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang
nyaman. Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada perusahaan. Jadi
kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila ada hubungan kemanusiaan dalam
organisasi tersebut.
C. Faktor-factor
yang mempengaruhi Kedisiplina
Menurut Alex S Nitisemito (1996:202),faktor tersebut
antara lain
a.
Besar
kecilnya pemberia kompensasi
b.
Ada
tidaknya keteladanan pimpinan peruahaan
c.
Ada
tidaknya aturan yang pasti dapat dijadikan pegangan
d.
Keberanian
pimpinan dalam mengambil tidakan
e.
Ada
tidaknya pengawasan pimpinan
f.
Ada
tidaknya perhatian kepada karyawan
g.
Diciptakan
kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin
D. Hal-hal
Yang Menunjang kedisiplina
Menurut Alex S Nitisemit(1984:123)
ada bberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dlam kedisiplinan karyawan
yaitu:
a.
Ancaman
Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu
adanya ancaman meskipun ancaman yang di berikan tidak bertujuan untuk menghukum
tetapi lebih berujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang
kita harapka,
b.
Kesejahteraan
Untuk menegakkan kedisipinan maka tidak cukup dengan
ancaman saja tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang
mereka terima sehingga mnimal mereka dapat hidup layak
c.
ketegasan
Jangan
sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau
membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang ada.
d.
Partisipasi
Dengan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan
akan merasa bahwa peraturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan
bersama.
e.
Tujuan
dan kemampuan
Agar disiplin dapat di laksanakan dalam praktek maka
kedisiplinan hendaknya dapat mmenunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampun dari karyawan.
f.
Keteladanan
pimpinan
Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan
kedisiplinannsehingga keteladanan pimpinan harus di perhatikan’
Salah
satu tugas yang paling sulit bagi bagi seorang atasan adalah bagaimana
menegakkan disiplin kerja secara tepat. Jika karyawan melanggar aturan tata tertib
terlalu sering terlambat atau membolos kerja,berkelahi,tidak jujur,atau
tingkah laku yang dapa merusak kelancaran kerja suatu perusahaan atasan harus
turun tangan kesalahan semacam ituharus di hukum dan atasan harus mengusahakan
agar tingkah laku seperti itu tidak terulang.
Cara menegakkan disiplin
kerja dalam perusahaan
1.
Disiplin
Harus di tegakan Seketika
Hukuman harus di jatuhkan setelah terjadi pelanggaran jangan
sampai terlambat akan kurang efektif
2.
Disiplin perlu peringatan Dini
Debgan peringatan dini di maksudkan bahwa semua
karyawan harus benar –benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang di
benarkan dan mana yang tidak baik
3.
Disiplin harus Konnsisten
Konsisten artinya seluruh karyawan yang melakukan pelanggaran
akan diganja hukuman yang sama jangan sampai terjadi pengecualiaan,mungkin
karena alasan masa kerja telah lama,punya ketrampilan yang tinggi atau karena
mempunyai hubungan dengan ataaan itu sendiri.
4.
Disiplin
harus Impersonal
Seorang atasan sebaiknya jangan menegakkan disiplin
dengan perasaan semacam ini ada baiknya atasan menunggu beberapa menit dan memberikkan
pengarahan kepada karyawan
5.
Disiplin
harus setimpal
Hukuman harus setimpal artinya bahwa hukuman itu layak
di lakukan tidak terlalu ringan dan juga
tidak terlalu berat jika hukuman
terlalu ringan hukuman itu akan di anggap sepele oleh pelanggarnya,dan jika
terlalu berat akan menibulkan
kegelisahaan dan menurunkan prestasi.
E. Bentuk-Bentuk
disiplin kerja
a.
Disiplin
korektif (corektif disiplin) yaitu berusaha membantu karyawan mengoreksi
perlakuanny yang tidak tepat
b.
Disiplin
retributif(retributif disiplin yaitu berusaha menhukum orang yang berbuat
salah)
c.
Persepektif
hak-hak individu ( individu rehgt perspektif) berusaha melindungi hak-hak dasar
individu selama tindakan-tindakan disipliner.
d.
Perspektif
Utilaterian utilaterian perspektif) yaitu berfokus kepadapengunaan disiplin
hanya pada saat konsekwensi-konnsekwensi melebihi dampak –dampak negatifnya.
Menurut Danel M Colyer:1991)disiplin
pada umumnya termasuk dalam aspek pengawasan yang sifatnya lebih keras dan tegas (hard and coheren)dikatakan keras
ada sanksi yang harus dieksekusikan bila terjadi pelanggaran terdapat dua jenis
disiplin dalam organisas
Disiplin
preventif
Adalah suatu upaya untuk
mengerakkan karyawan mengikuti dan mematuhi pedoman kerja aturan yang telah di
gariskan oleh perusahaan,pemimpin perusahaan mempunyai tanggumg jawab dalam
membangun iklim organisasi dengan disiplin prefentif.begitu pula karyawan dan
wajib mengetahui memahami semua pedoman kerja serta peraturan yang ada dalam
organisasi.disiplin prefentif merupakan suatu sitim yang berhubungan dengan kebutuhan
kerja untuk semua bagian sistim yang ada dalam organisasi jika sistim
organisasi baik maka di harapkan akan lebih mudah menegakkan disiplin kerja.
Disiplin
korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menegakkan karyawan dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap memenuhi peraturan
sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan pada disiplin korektif
karyawan melanggar disiplin perlu di berikan sanksi dengan peraturanyang
berlaku.
F.
Bentuk
disiplin kerja menuurut T handoko(200;208)
a.
Disiplin
preventif.
Disiplin preventjf adalah kegiatan aturan yang di
lakukan untuk mendorong para karyawan
untuk mengikuti berbagai standar pokoknya adalah untuk mendorong disiplin diri
mereke bukan semata-mata karena di paksa
oleh manajemen
Untuk
sstim khusus disiplin preventif
1.
Pelangaran
pertama akan di beri pringatan
2.
Pelangaran
kedua di berikan peringatan tertulis
3.
Pelangaran
ketiga di berikan cuti satu hari dengan tetap di bayar
4.
Pemberhentian
Tujuan Disiplin Preventif adalah;
1.
Para
organisasi perlu di dorong agar mempunyai rasa memiliki organisasi sdisiplin
korektifecara logoka seeorang tidak akan
merusak sesuatu yang menjadi miliknya
2.
Para
karyawan perlu diberikan peringaan tentang berbagai ketentuan yang wajib di
taati dan standar yang harus di penuhi
penjelasan di maksudkan seyogjanya di sertai oleh informasi yang lengkap
mengenai latar belakang berbagai ketentan
3.
Para
karyawan di dorong menetukan sendiri cara-cara pendisiplinan diri anggota
organisasi.
b.
Disiplin
Korektif
Disiplinkorektif
adalah kegiatan yang di ambil untuk pelanggaran terhadap aturan dan mencoba untuk
menghindari pelanggaran-pelangaran yang lebih lanjut.
Penerapan dalam
penerapan disiplin koektif
1.
Peringatan petama dengan mengkomunikasikan
semua peraturan terhadap karyawan
2.
Sedapat
munkin kedisiplinan dapat di terapkan
supaya peristiwa yang di alami karyawan
3.
Konsesten
yaitu para karyawan yang melakukukan kesalahan yang sama hendaknya di berikan
sanksi yang sesuai dengan kesalahan yang mereka buat
4.
Bersifat
pribadi maksudnya tindakan pendisiplinan ini tidak memandang secara individu tetapi
setiap yang melanggar akan di kenakan sanksi yang berlaku bagi perusahaan
c.
Disiplin
progresif
Disiplin progresif berarti
memberikan hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran yag berulang –ulang
Tujuanya adalah memberikan kesempatan
kepada karyawan untuk mengambil tindakankorektif sebelum huuman yang lebih
serius di laksanakan
Contoh
disipin progresip sebagai brikut:
a.
Tegran
secara lesan
b.
Tegoran
tertulis dengan catatan perlu prbaikan
c.
Sekorsing
dari pekerjaanya satu sampai tiga hari
d.
Skorsing
dari pekerjaan satu minggu atau lebih
e.
Di
pecat
G. Pinsip-Prinsip
Disiplin
Pemipin
mempunyainperilaku positip
Untuk dapat menjalankan
disiplin yang baik dan benar seorang pemimpin
\harus dapat menjadi
role mode panutan bagi bawahanya oleh karena itu seorang pemimpin harus dapat
mempertanggung jawabkan dan mempertahankan perilaku yang positip sesuai dengan
harapan staf
Pendisiplinan
yang cermat
Dampak dari tindaka
indisipliner cukup serius.pemimpin harus memahami akibatnya data di kumpulkan
secara factual didapatkan informasi dari staf yang lazim tanda tangan secara
pribadi rangkaian yang telah di lakukan analisa dan bila perlu minta pendapat orang lain.
Kessegeraan
Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang di lakukan oleh
bawahan sesegera mungkin dan di
atasi dengan cara yang bijaksana karena
kalau di biarkan menjadi kronis,pelaksanaanya disiplin yang akan ditegakkan dapat
di anggap lemh ,tidak jelas dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam
organisasi tersebut.
Lindugan
kerahasiaan
Tindaka indisipliner
akan mempengaruhi ego staf oleh karena itu
akan lebih baik apabila permasalahan didiskisikan secara pribadi, pada
ruangan tersendiri dengan suasana yang rilek dan tenang kerahasiaan harus tetap
di jaga karena mungkin dapat mempengaruhi masa depanya.
Pokus
pada masalah
Pimpinan harus dapat
melakukan penekanan pada kesalahan yang di lakukan bawahan dan bukan pribadinya
kemukakan bahwa kesalahan yang
Yang dilakukan tidak dapat di benarkan
Fleksibel
Tindakan disipliner di
tetapkan apabila seluruh informasi tentang pegawai telah di analisa
dan di pertimbangkan antara lain adalah tingkat kesalahanya terhadap organisasi.
Mengandung
nasehat
Jelaskan secar bijaksana
bahwa pelanggaran yang di lakukan tidak dapt
di lakukan tidak dapat di terima file pegawai yang berisi catatan khusus
dapatdi gunakan sebagai acuan sehingga meeka dapat memahami kesalahanyan
Tindakan
Konstruktif
Pimpinan harus yakin bahwa bawahan telah memahami perilakunya
bertentangan dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan
untuk staf maupun organisasi upayakan agar staf maupun organisasi upayakan agar
staf dapat merubah perilakunya sehinngga tindakan indisipliner tidak terulang
lagi.
H.
Pendekatan Disiplin
kerja
Pendekatan disiplin
menurut AA Anwar Prabu Mangku Negara (200:130:131),yaitu pendekatan disilpin
pendekatan disiplin yang berisi.
a.
Agar
para tenaga kerja menempati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan
maupun peraturan dan kebijakan yang berlaku baik tertulis maupun tidak
tertulis.
b.
Dapt
melaksanakan pekerjaanya dengan baik serta mampu melaksanakan pelayanan secara
maksimal kepada fihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai
dengan bidang pekerjaanya yang di
berikan kepadanya.
c.
Dapat
menggunakan dan memelihara srana dan
prasarana barang dengan sebai –baiknaya.
d.
Dapat
bertindak dan berperulaku sesuai dengan norma –norma yang brlaku
e.
Tenaga
kerja mampu menghasilkan
produktifitas yang tinggi sesuai
dengan harapan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
I. Tujuan
Disiplin kerja
Setiap
tenaga kerja memiliki banyak motif dan hampir tak ada satu orang tenaga kerja
memiliki motif yang menentukan bagaimana
setiap tenaga kerja harus beraksi trhadap seluruh beban yang ada oleh karena
itu tak ada tehnik dan strategi yang dapat menjamin mental terpenuhinya moral
dan disiplinkerja yang tinggi.bagi bsetiap tenaga kerja di manapun juga
beberapa tenaga kerja bekerja hanya untuk mendapatkan uang ada yang bekerja
yang tertarik akan pekerjaanya.bahkan ada beberapa tenaga kerja yang tidak tahu
apa yang mereka lakukan akan tetapi
generalisasi terhadap motif-motif para tenaga kerja yang memiliki struktur dan
selalu timbul apabila motif yang satu terpenuhi amat mempengaruhi kondisi
disiplin kerja para tenaga kerja.dampak
tersebut perlu mendapatkan porsi pembinaan dengan prioritas utama dari tenaga
kerja terus dibina dan di tegakkan’
Dari pendapat Dr.B.Siswanto sastrohadi
Wijoyo sebenarnya sangatlah perlu menerapkan tujuan rinci mengapa pembinaan disiplin
kerja perlu di lakukan oleh manajemen secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan
pembinaan disiplin kerja adalahdemi
kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif perusahaan.
Secara khusus tujuan pembinaan
disiplin kerja para tenaga kerja antara
lain:
a.
Agar
tenaga kerja menempati segala peraturan dan kebijakan ketenaga kerjaan maupun
peraturan yang berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis serta sanksi
perintah manajemen.
b.
Dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan
yang maksimal kepada fihak-fihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai dengan bidang
pekerjanya yang di berikan kepadanya,
c.
Dapat
mengunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang jasa perusahaan dengan
sebaik baiknya.
d.
Dapat
bertindak dan berpeillaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada
perusahaan
e.
Tenaga
kerja mampu menghasilkan produktifitas yang tinggissuai dengan harapan
perusahaan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurut T. hari
Handoko(200:210)secara khusus kegiatan pendisiplinan kerja ini bertujuan untuk:
1.
Mendorong
karyawan untuk mentaati peraturan
2.
Memanfaatkan
sarana dan prasarana
3.
Meningkatkan
produktifitas
4.
Mendorong
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlau
Disiplin
kerja yang baik dapat di tegakkan apabila semanggat dari karyaawan itu
sendiri,kerja yang baijk tercermin dengan melihat absensi karyawan ketepatan
waktu kerja dan terpenuhinya kebutuhan mereka.
J.
Pelaksanaan
Disiplin Kerja
Pelaksanaan disiplin kerja Menurut AAAnwar prabu
mangkunegara (200:131:132) pelaksanaan sanksi terhadap pelanggar disiplin
dengan memberikan peringatan harus segera konsisten dan impersonal
a.
Pemberian
peringatan
Karyawan yang melanggar disiplin kerja perlu di berikan sutu peringatan
pertama,kedua dan ketiga,tujuan pemberian peringatan adalah agar karyawan yang
bersangkutan menyadari pelanggaran yang telah di lakukan,disamping itu perlu surat
peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam motif
para tenaga kerja yang di miliki struktur dan selalu muncul apabila
motif yang satu terpenuhi amat mempengaruhi kondisi disiplin kerja para tenaga
kerja,dampak tersebut perlu mendapatkan posisi pembinaan dengan prioritas utama dan para manajemen dengan demikian
disiplin kerja para tenaga kerj di bina
dan di tegakkan.
b.
Pemberian
saksi harus segera
Pgawai yang melanggar disiplin segera di berikan
sanksi yang sesuai dengan peraturan organisasi yang berlaku di perusahaan
kelalaian pemberian sanksi akan memperlemah disiplin yang ada disamping itu
memberi peluang pelanggar untuk mengabaikan disiplin perusahaan
c.
Pemberian
sanksi harus konsiten
Pemberiansaksi kepada karyawan yang tidak disiplin harus
konsisten hal ini bertujuan agar karyawan sadar menghargai peraturan peraturan yang
berlaku pada perusahaan. Ketidak konsisten pemberian saksi dapat mengakibatkan
karyawan merasa adanya diskiriminasi pegawai menjaga saksi pengabaian disiplin.
d.
Pemberian
sanksi harus impersonal
Pembeian saksi pelanggaran disiplin harus tidak
membeda bedakan karyawan muda tua wanita laki laki diberlakukan sama sesuai
dengan peraturan yang berlaku,tujuanya agar karyawan menyadari nahwa disiplin
kerja berlaku untuk semua karyawan dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
K.
Sanksi
Pelanggar kerja
Pelangaran kerja adalah
setiap ucapan tulisan perbuatan seorang pegawai yang melanggar peraturan
disiplin yang telah diatuuur oleh pimpinan organisasi.
Sedangkan saksi pelanggaran adalah hukuman disiplin yang
melanggar peraturan disiplin yang telah diatur pimpinan organisasi.
Ada beberapa tingkat dan jenis sanksi pelanggaran kerja
yang umumnya berlaku dalam suatu organisasi yaitu:
1.
Sanksi
pelanggran ringan dengan jenis
a.
Tegoran
lisan
b.
Tegoran
tertulis
c.
Pernyataan
tidak puas secara tertulis
2.
Sanksi
pelangaran sedang
a.
Penundaan
kenaikan gaji
b.
Penurunan
gaji
c.
Penundaan
kenaikan pangkat
3.
Sanksi
pelanggaran berat dengan jenis
a.
Penurunan
pangkat
b.
Pembebasan
jabatan
c.
Pemberhentian
d.
Pemecatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar