Kamis, 19 Mei 2022

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

     Dalam rangka mencapai mutu yang tinggi dalam bidang pendidikan, peranan guru sangatlah penting bahkan sangat utama. Untuk itu, maka profesionalisme guru harus ditegakkan dengan cara pemenuhan syarat-syarat kompetensi yang harus dikuasai oleh setiap guru, baik di bidang penguasaan keahlian materi keilmuan maupun metodologi. Guru harus bertanggungjawab atas tugas-tugasnya dan harus mengembangkan kesejawatan dengan sesama guru melalui keikutsertaan dan pengembangan organisasi profesi guru. Untuk mencapai kondisi guru yang profesional, para guru harus menjadikan orientasi mutu dan profesionalisme guru sebagai etos kerja mereka dan menjadikannya sebagai landasan orientasi berperilaku dalam tugas-tugas profesinya. Karenanya, maka kode etik profesi guru harus dijunjung tinggi. Dalam perkembangannya, disadari bahwa profesi guru belum dalam posisi yang ideal seperti yang diharapkan, namun harus terus diperjuangkan menuju yang terbaik.

Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri guru dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan secara efektif dan efisien, didukung oleh adanya perubahan etos kerja, seperti perubahan pengetahuan, pemeliharaan, sikap dan perilaku, kecakapan serta kemampuan dalam memecahkan berbagai permasalahan untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan oleh lembaga pendidikan, maka perlu adanya etos kerja dalam meningkatkan dalam meningkatkan kinerja guru sehingga memperoleh hasil yang memuaskan dan merangsang aktivitas belajar peserta didik.

            Kinerja guru pada umumnya telah melaksanakan kedisiplinan secara baik. Hal ini digambarkan dengan adanya ketepatan waktu datang ke sekolah, ketepatan waktu mengajar, ketepatan waktu pulang belajar,  ketepatan waktu menyelesaikan tugas, ketertiban siswa dalam belajar, ketertiban pelaksanaan absensi siswa, ketertiban evaluasi belajar.Disamping itu guru-guru taat dan patuh membuat persiapan mengajar, taat dan patuh memeriksa hasil belajar siswa, serta taat dan patuh membuat laporan hasil belajar siswa.

            Semangat kerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang baik akan meningkatkan produktivitas kerja. Pada saat diberlakukannya otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan yang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, dipahami bahwa banyak tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi untuk dapat diselesaikan oleh para guru dan lembaga penyelenggara pendidikan. Tantangan dan peluang tersebut antara lain: berubahnya peran guru dalam manajemen proses belajar mengajar, kurikulum yang terdesentralisasi, pemanfaatan secara optimal sumber-sumber belajar lain dan teknologi informasi, usaha pencapaian layanan mutu pendidikan yang optimal, dan penegakan profesionalisme guru.

Berdasarkan uraian di atas beberapa saran, dan diharapkan menjadi masukan serta ditidaklanjuti oleh pihak yang berkepentingan:

 

1.  Hendaknya guru mengarahkan kebijakan pada penanganan SDM dengan jalan  menciptakan etos kerja yang baik.

2.    Melakukan peningkatan pengetahuan (guru harus belajar terus-menerus  QS: Al 'Alaq: 1-5.) karena dengan pengetahuan akan membawa dampak pada terciptanya tingkat kedisplinan dan etos kerja yang baik sekaligus akan menimbulkan produktivitas kerja yang cuku tinggi.

3. Perbaikan proses belajar mengajar dengan pendidikan berdasarkan  pandangan Islam yang meliputi tiga aspek (QS: As-Sajadah 7-9) : 1. Pendidikan jasad (tarbiyah jasadiyah), 2. Pendidikan Ruh (tarbiyah ruhiyah), 3. Pendidikan intelektualitas (tarbiyah 'aqliyah) menjadi proritas dalam usaha meningkatkan kualitas yang mengarah kepada produktivitas kerja yang optimal sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan.

4.  Dalam rangka peningkatan kualitas dan produktivitas, guru dituntut mengambil peran sebagai pemberi motivasi , bertugas dan  bertanggung jawab  sebagai pendidik, tidak hanya sekedar mentransfer keilmuan saja tetapi guru harus dapat mewariskan nilai-nilai agama (QS: Lukman 12-19).   

    Para guru mempunyai tantangan untuk dapat beradaptasi dengan sebaik-baiknya dalam situasi transisi, agar dapat memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positifnya.Menyikapi hal-hal demikian, tidak lain maka para guru haruslah dapat mengembangkan suatu perilaku adaptif agar berhasil mengemban profesinya di era otonomi daerah dan era global ini. Dengan cara demikian, karena guru adalah “soko guru” pendidikan, mudah-mudahan peningkatan mutu pendidikan di era otonomi daerah segera akan tercapai.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN