Kamis, 19 Mei 2022

Usaha dan do’a sebagai kunci keberhasilan

 

 Usaha dan do’a sebagai kunci keberhasilan

  Sejarah kenabian dalam Islam membuktikan terhadap dua anasir dimensi kekuatan sebagai kunci keberhasilan yakni usaha dan do’a. Usaha tanpa do’a bagaikan rumah tanpa atap sedangkan do’a tanpa usaha bagaikan orang yang sedang bermimpi.

  Islam dalam berbagai ayatnya menjelaskan akan pentingnya usaha dan doa. Rasulullah SAW dalam memperjuangkan Syiar Islam selalu mendapat tantangan dari musuh-musuhnya. Tak jarang beliau harus berhadapan dengan kaum jahiliyyah Makkkah yang hendak menghilangkan nyawanya. Kekuatan usaha dan keyakinan do’a membuat tantara musuh kalang kabut saat perang Badar berkecamuk.

   Azzam membuktikan kekuatan dua dimensi itu. Ia terus berusaha membuat tempe dan bakso pesanan para konsumen dan tidak meninggalkan do’a kepada Allah SWT serta membaca ayat suci al-qur’an setelah subuh. Apa yang ia lakukan secara terus-menerus itu membuahkan hasil. Ia mampu membiayai ketiga adik putrinya hingga semuanya bisa belajar ke jenjang yang lebih tinggi.

  Husna bisa menjadi Psikolog dan Dosen serta penyiar radio, Lia mengenyam kuliah pada jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta dan si bungsu Sarah menuntut ilmu disebuah pesantren dengan fokus menghafal al-qur’an. Keberhasilan yang diperoleh dengan cara tidak halal akan berakibat pada lemahnya keimanan kepada Allah SWT, membuat hati jadi condong kepada kemaksiatan dan mudah  dibujuk oleh godaan setan.

  Azzam mengerjakan tugas sucinya mengentaskan ekonomi keluarga dengan segenap rasa kesadaran akan fungsi manusia sebagai utusan Allah di muka bumi. Manusia, bagi Azzam tercipta untuk memberi manfaat bagi orang lain, tidak egois dan sombong. Hinaan, ejekan tidak membuatnya menyerah pada keadaan. Azzam senantiasa semangat membuat tempe dan bakso demi keberlangsungan ekonomi kelurganya.

 Tidak hanya berhenti membuat tempe dan bakso, banyak teman-teman Azzam yang berkeluh kesah, mencurahkan isi hatinya manakala dirundung masalah. Hafiz yang jatuh cinta pada Cut Malahayati adik kandung Fadhil misalnya, meminta Azzam untuk menyampaikan rasa cintanya pada Fadhil sebagai kakak kandung Cut Mala, begitu pula dengan teman lainnya. Azzam menyambut dengan rasa senang dan tetap berjuang demi sebuah masa depan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN