Usaha dan do’a sebagai kunci
keberhasilan
Sejarah kenabian dalam Islam
membuktikan terhadap dua anasir dimensi
kekuatan sebagai kunci keberhasilan yakni usaha dan do’a. Usaha tanpa do’a
bagaikan rumah tanpa atap sedangkan do’a tanpa usaha bagaikan orang yang sedang
bermimpi.
Islam
dalam berbagai ayatnya menjelaskan akan pentingnya usaha dan doa. Rasulullah
SAW dalam memperjuangkan Syiar Islam
selalu mendapat tantangan dari musuh-musuhnya. Tak jarang beliau harus
berhadapan dengan kaum jahiliyyah Makkkah yang hendak menghilangkan
nyawanya. Kekuatan usaha dan keyakinan do’a membuat tantara musuh kalang kabut
saat perang Badar berkecamuk.
Azzam
membuktikan kekuatan dua dimensi itu. Ia terus berusaha membuat tempe dan bakso pesanan
para konsumen dan tidak meninggalkan do’a kepada Allah SWT serta membaca ayat
suci al-qur’an setelah subuh. Apa yang ia lakukan secara terus-menerus itu
membuahkan hasil. Ia mampu membiayai ketiga adik putrinya hingga semuanya bisa
belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Husna
bisa menjadi Psikolog dan Dosen serta penyiar radio, Lia mengenyam kuliah pada
jurusan Tarbiyah STAIN Surakarta
dan si bungsu Sarah menuntut ilmu disebuah pesantren dengan fokus menghafal
al-qur’an. Keberhasilan yang diperoleh dengan cara tidak halal akan berakibat
pada lemahnya keimanan kepada Allah SWT, membuat hati jadi condong kepada
kemaksiatan dan mudah dibujuk oleh
godaan setan.
Azzam
mengerjakan tugas sucinya mengentaskan ekonomi keluarga dengan segenap rasa
kesadaran akan fungsi manusia sebagai utusan Allah di muka bumi. Manusia, bagi
Azzam tercipta untuk memberi manfaat bagi orang lain, tidak egois dan sombong.
Hinaan, ejekan tidak membuatnya menyerah pada keadaan. Azzam senantiasa
semangat membuat tempe
dan bakso demi keberlangsungan ekonomi kelurganya.
Tidak
hanya berhenti membuat tempe
dan bakso, banyak teman-teman Azzam yang berkeluh kesah, mencurahkan isi
hatinya manakala dirundung masalah. Hafiz yang jatuh cinta pada Cut Malahayati
adik kandung Fadhil misalnya, meminta Azzam untuk menyampaikan rasa cintanya
pada Fadhil sebagai kakak kandung Cut Mala, begitu pula dengan teman lainnya.
Azzam menyambut dengan rasa senang dan tetap berjuang demi sebuah masa depan
keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar