MENGENAL POTENSI PRIBADI
Potensi
pribadi merupakan bagian dari keseluruhan kepribadian dalam bentuk
kecakapan-kecakapan yang terkandung baik aspek fisik, emosional, maupun
intelektual. Apabila potensi pribadi ini dapat dikembangkan secara efektif,
maka akan menjadi kecakapan nyata yang
secara terpadu membentuk kualitas kepribadian seseorang. Pencapaian karir yang
baik dapat diperoleh melalui suatu perencanaan yang sistematis dengan menata
dan mengembangkan potensi-potensi pribadi. Perencanaan ini merupakan suatu
rangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis dalam mengenal, menata,
dan mengembangkan potensi pribadi dalam rangka mempersiapkan perjalanan hidup
seseorang agar mencapai suatu perwujudan diri yang bermakna.
Bagaimana dengan anda? Ya…pasti anda punya cita-cita
karir yang sukses dan pasti ingin anda capai dengan baik. Nah, buatlah
perencanaan dan pengembangan potensi pribadi secara tepat. Untuk itu, anda
harus mengenal kondisi potensi anda saat ini dan mengembangkannya ke arah yang
anda inginkan.
Ada lima
tingkatan potensi yang mungkin ada dalam diri anda, dan harus anda kembangkan
sehingga memberi makna dalam keseluruhan hidup anda secara efektif. Kelima
tingkatan dan lingkup potensi, dapat digambarkan sebagai berikut:
LEVEL OF
FUNCTIONING |
PHYSICAL |
EMOTIONAL |
INTELECTUAL |
5. Leader |
Stamina |
Initiating |
Programs |
4.
Contributor |
Intensity |
Personalizing |
Objectives |
3.
Participant |
Adaptability |
Responding |
Principles |
2.
Observer. |
Survival |
Attending |
Concepts |
1.
Detractor |
Sickness |
Inattentiveness |
Facts |
Dengan merujuk pada bagan
itu, anda dapat mengecek pada tingkatan mana kondisi potensi anda saat ini, dan
anda harus mampu meningkatkannya hingga tingkatan tertinggi (tingkatan kelima)
yaitu kondisi sempurna.
1. Tingkatan satu: sakit-sakitan
yaitu kondisi potensi fisik yang tidak memiliki energi yang cukup untuk
melakukan berbagai tugas sehari-hari, sehingga lebih banyak mengalami
kegagalan.
2. Tingkatan dua: bertahan
yaitu kondisi potensi fisik yang sekedarnya hanya untuk melakukan tugas-tugas
sehari-hari dengan hasil kurang memuaskan atau seadanya.
3. Tingkatan tiga: berdaya-suai,
yaitu kondisi fisik dengan memiliki energi yang diperlukan untuk
mengelola tugas-tugas hidup sehari-hari meskipun masih mengalami sedikit
kegagalan.
4. Tingkatan
empat: intensitas, yang berarti
memiliki energi fisik yang cukup untuk mengelola tugas-tugas hidup sehari-hari
secara efektif dan sehat.
5. Tingkatan lima: stamina,
yaitu memiliki energi fisik yang sehat dan sempurna sehingga mampu mewujudkan
kualtitas hidup efektif.
1. Tingkatan satu: tidak
ada perhatian, yang berarti tidak ada perhatian sama sekali terhadap
orang lain dan lingkungan,
2. Tingkatan dua: menghampiri,
ada sedikit memberi perhatian terhadap orang lain dan lingkungan
meskipun hanya sekedarnya,
3. Tingkatan tiga: merespon,
yang berarti tidak hanya memberi perhatian akan tetapi memberikan respon
terhadap hal-hal tertentu yang dianggap penting,
4. Tingkatan empat: ramah
tamah, yang berarti memberikan respon secara ramah dan hangat disertai
penuh saling pengertian terhadap orang lain,
5. Tingkatan lima: berinisiatif,
yang berarti mampu memberikan respon emosional secara aktif dalam
hubungan antar pribadi sehingga penuh kehangatan dan saling pengertian dalam
pergaulan.
1. Tingkatan
satu: fakta-fakta, yang berarti
kurang mampu menata berbagai situasi yang dihadapi, dan hanya berorientasi pada
fakta yang ada,
2. Tingkatan dua: konsep-konsep, yang berarti mampu
menata berbagai situasi akan tetapi pengertiannya tidak membawa kepada arah
tertentu,
3. Tingkatan tiga: prinsip-prinsip,
yang berarti memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu dengan
penjelasan secara tepat apa yang bakal terjadi bila melakukan suatu tindakan,
4. Tingkatan empat: obyektif,
yang berarti memiliki kemampuan untuk menterjemahkan makna berbagai
situasi pada tujuan hidup sendiri,
5. Tingkatan lima: program,
yang berarti memiliki kemampuan intelektual untuk mengenal masalah,
melihat tujuan, dan mengembangkan program untuk mencapai tujuan.
Potensi pribadi:
Sebagai kesatuan
yang utuh dari ketiga jenis potensi itu, akan tercermin dalam penampilan
kualitas kepribadian yang meliputi lima tingkatan sebagai berikut:
1. Tingkatan satu: detractor
atau pengeluh, yaitu kualitas pribadi yang selalu mengalami berbagai
kegagalan sehingga selalu mengeluh dan menyesali diri dalam berbagai hal dan
situasi.
2. Tingkatan dua: observer
atau pengamat; yaitu kinerja pribadi yang sifatnya pasif, kurang
inisiatif, dan hanya menunggu, serta memperhatikan orang lain dan lingkungan.
3. Tingkatan tiga: partisipan,
yaitu kinerja pribadi yang mampu untuk mengambil bagian dalam berbagai
kegiatan dan situasi meskipun belum banyak inisiatif dari dirinya sendiri,
4. Tingkatan empat: kontributor,
yaitu kinerja pribadi dengan banyak insiatif dan aktif sehingga mampu
memberikan sumbangan yang bermakna kepada lingkungannya.
5. Tingkatan
lima: pemimpin, yaitu kinerja
pribadi sebagai pemimpin yang mampu menciptakan situasi yang sedemikian rupa
sehingga mampu menggerakkan orang-orang di lingkungannya untuk berbuat mencapai
tujuan bersama.
Secara lebih
khusus, tujuan perencanan pengembangan potensi pribadi adalah sebagai berikut.
Menilai kekuatan
dan kelemahan diri merupakan langkah awal yang amat penting dalam perencanaan
dan pengembangan potensi pribadi untuk menuju karir yang tepat. Penilaian
terhadap diri sendiri yang memadai akan memberikan kemungkinan kepada anda
untuk lebih memahami diri sendiri dalam kaitan dengan tujuan dan rencana masa
depan karir anda. Hasil dari pemahaman ini akan memberikan kemungkinan anda
menilai diri sendiri secara lebih realistis dan membantu anda dalam perencanaan
anda.
Anda akan terhindar dari ketidak puasan, ketidak cocokan,
atau ketidak bahagiaan melalui kesadaran diri yang memadai. Dengan memahami
diri anda sendiri, anda bisa lebih nalar, dan memiliki orang yang lebih
efiisien dalam hidup anda, serta mulai dapat mengelola kesulitan-kesulitan yang
terjadi dalam hidup anda. Pada akhirnya, anda akan memahami dan menerima diri
anda secara lebih baik, dan dengan demikian maka andapun membangun fondasi
untuk memahami dan menerima orang lain.
Pencapaian
kepuasan pribadi dari karir anda, adalah merupakan salah satu tujuan dalam
perencanaan karir. Dari segala apa yang telah anda keluarkan dalam kegiatan
anda, anda harus memilih suatu karir yang dapat mengembalikan segala apa yang
dikeluarkan itu dalam bentuk kepuasan pribadi. Hal itu hanya mungkin dicapai
apabila semua kegiatan yang anda lakukan dan keluarkan, sesuai dengan
kondisi-kondisi pribadi anda. Untuk mendapatkan hal itu, anda harus memahami
tuntutan karir anda serta memahami potensi diri anda.
Bilamana anda
menyenangi hidup anda, barangkali anda akan puas dengan karir anda, atau secara
lebih khusus, jika anda bahagia dengan hal-hal yang terjadi dengan kegiatan
anda sehari-hari, anda akan bekerja secara positif. Bila anda puas dengan
kegiatan anda, anda akan mengekspresikan sikap positif terhadap aspek-aspek hidup
anda yang lain. Untuk mencapai kepuasan pribadi ini, ganjaran yang berupa
imbalan materi saja belumlah cukup. Anda harus mencari sesuatu yang labih dari
itu, yaitu hal-hal yang menunjang kepuasan pribadi anda misalnya kondisi kerja,
tantangan, dan hubungan antar pribadi. Semua itu dapat dicapai melalui suatu
perencanaan dan pengembangan potensi
yang baik dalam menuju tercapainya karir yang tepat.
Bagian dari
tujuan anda dalam perencanaan dan pengembangan potensi adalah mencapai
penempatan (antara lain dalam pekerjaan, pendidikan, hobi, atau kegiatan lain)
secara memadai dan dirasakan tersiapkan dengan baik. Sangat diharapkan anda
mendapatkan pekerjaan atau kesempatan lainnya yang sedemikian rupa memiliki
kesesuaian dengan diri anda dan memberikan kepuasan serta kemungkinan untuk
terus berkembang. Bagaimana anda mencapai hal yang seperti itu? Selama dalam
perencanaan, anda harus senantiasa mencari kesempatan penempatan yang memadai
dan menghindari adanya penempatan yang dapat menghambat perjalanan hidup anda.
Untuk itu penting sekali bagi anda untuk mengatur waktu dan tenaga dalam kaitan
karir yang anda identifikasikan sesuai dengan kekuatan dan keterbatasan diri
anda.
Melalui
perencanaan ini, pusatkan perhatian anda kepada aktivitas karir yang anda
anggap paling baik dan cocok dengan diri anda. Berikan penilaian yang terus
menerus terhadap keuntungan dan kerugian serta penunjang dan penghambat,
kemudian bandingkan dengan tuntutan-tuntutan yang ada. Pada gilirannya
pendekatan-pendekatan tertentu akan membantu anda dalam menemukan perwujudan
diri di mana anda merasa tersiapkan secara memadai.
Tujuan lain dari
perencanaan dan pengembangan potensi pribadi adalah agar anda dapat memilih
suatu karir secara sistematis. Perencanaan yang sistematis akan membantu anda
dalam menghindari metoda coba-coba (trial and error) dan membantu anda dalam
menggunakan waktu dan upaya secara tepat terhadap tujuan anda.
Dengan perencanaan
dan pengembangan yang baik, anda dapat menggunakan waktu anda secara efisien
untuk belajar dan berlatih, termasuk mempelajari diri anda dalam hubungannya
dengan bermacam-macam karir. Pada umumnya, orang yang telah membuat dan
melaksanakan perencanaan dengan baik, cenderung lebih banyak memperoleh
kepuasan dalam karirnya dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan
perencanaan dan pengembangan potensi pribadi.
Anda mulai perencanaan dan pengembangan dengan
menganlisis kecakapan anda. Ada dua macam kecakapan yang ada dalam diri anda
yaitu kecakapan nyata atau prestasi dan kecakapan terkandung atau potensi.
Kecakapan nyata adalah segala kecakapan yang telah anda miliki baik melalui
pengalaman ataupun melalui proses pembelajaran. Sedangkan kecakapan terkandung
adalah kecakapan anda yang sifatnya potensial dan dapat terwujud melalui proses
pembelajaran dan pelatihan. Yang termasuk kecakapan terkandung ini adalah
kecerdasan (inteligensi) dan bakat.
Informasi tentang
kecakapan anda, dapat membantu anda memusatkan perhatian kepada karir-karir
yang menuntut kecakapan tertentu yang mungkin anda miliki. Bagaimana anda
mengetahuinya? Anda dapat melakukannya dengan mencoba menganalisis hasil-hasil
belajar dan prestasi anda selama ini. Anda bandingkan dengan diri anda di masa
lampau, dengan teman lain kemudian anda tempatkan posisi kecakapan anda.
Untuk mencapai
sukses dalam karir, tidak hanya anda harus memiliki prestasi dan potensi
seperti tersebut di atas, akan tetapi anda harus cukup berminat dalam bidang
itu. Minat menggambarkan rasa senang atau tidak senang anda terhadap sesuatu.
Melakukan suatu kegiatan tanpa didasari rasa senang, akan menimbulakan rasa
tidak betah atau siksaan bagi yang melakukannya. Nah, untuk karir yang anda rencanakan, anda harus
cukup berminat. Tanpa minat atau adanya pententangan (konflik) minat dalam diri
anda, dapat mempersulit anda dalam merencanakan dan mengembangkan diri anda.
Minat anda, dapat
diketahui melalui analisis terhadap diri anda, melalui konsultasi dengan pihak
yang berwenang (misalnya pembimbing, konselor, penasehat, atasan, senior, psikolog, dsb.), atau melalui tes minat.
Untuk melakukan
kegiatan yang dapat memberikan kepuasan, hendaknya sesuai dengan sistem nilai
yang ada dalam diri seseorang. Individu mencari karir yang memberikan
kemungkinan agar dirinya mewujud seperti yang diinginkan. Nilai ini merupakan
sesuatu yang diyakini oleh seseorang yang secara konsisten akan dilakukan untuk
mengarahkan dirinya ke arah yang diyakininya itu.
Seseorang
mengembangkan nilainya dari kebutuhan-kebutuhan internalnya yang dirasakan akan
memberikan kepuasan. Untuk membuat perencanaan yang sukses, anda harus mengenal
dan menjabarkan nilai-nilai anda dalam hubungan dengan karir-karir tertentu.
Sementara anda
merencanakan karir anda, anda harus mempertimbangkan kepribadian anda yang
mendorong anda dan bagaimana anda berhubungan dengan orang lain. Dengan
memiliki dan mengenal kecakapan anda, minat anda, dan nilai-nilai anda, anda
telah sampai pada tahapan tertentu dalam perencanaan dan pengembangan potensi
pribadi. Dan ini akan banyak membantu anda dalam merencanakan dan memperoleh
karir kini dan di masa depan. Akan tetapi yang lebih penting adalah anda harus
memiliki dan mengenal ciri-ciri kepribadian yang dituntut oleh suatu karir.
Bilamana ciri-ciri
kepribadian anda tidak sesuai dengan tuntutan karir, maka besar kemungkinan
anda akan kurang sukses atau gagal dalam mencapai karir anda. Oleh karena itu
berusahalah untuk mengenal dan memahami seluruh ciri-ciri kepribadian anda,
kemudian bandingkan dengan tuntutan yang anda rencanakan.
Setelah anda memiliki ciri-ciri pribadi tertentu,
kecakapan dan keterampilan, minat, nilai, belum merupakan jaminan bahwa anda
akan sukses dalam karir anda. Masih ada tahapan yang berikutnya yang harus anda
perhitungkan yaitu kesempatan karir. Untuk itu anda harus mencari dan
mempelajari berbagai informasi yang berkaitan dengan kesempatan karir anda
(pendidikan, pekerjaan, kegiatan, dsb). Anda harus memiliki kejelasan mengenai
deskripsi mengenai kesempatan karir itu, baik isi maupun cara memperolehnya.
Bila anda telah
samapi pada tempat karir yang anda rencanakan (pendidikan, jabatan, atau
pekerjaan), maka tahapan selanjutnya adalah anda harus mampu menunjukkan unjuk
kerja secara memadai sesuai dengan tuntutan-tuntutan yang ada. Misalnya tuntutan
akademik dalam pendidikan dan tuntutan kerja dalam pekerjaan. Bilamana anda
tidak mampu menunjukkan unjuk kerja yang memadai, maka kecil kemungkinan anda
akan memperoleh sukses dan kepuasan. Untuk itu anda harus mengetahui dan
memahami standar tuntutan dari lingkungan karir anda, dan anda belajar
bagaimana memenuhi tuntutan itu dalam bentuk unjuk kerja yang tepat. Dengan
kata lain anda harus memiliki know-how atau mengetahui-bagaimana.
Gaya hidup
merupakan perangkat pola-pola perilaku sehari-hari yang relatif konsisten
dilakukan untik mencapai kepuasan diri. Gaya hidup anda mungkin (misalnya) dinyatakan dengan satu atau lebih
pernyataan-pernyataan berikut: (a)
mendapatkan uang dan kedudujkan yang tinggi, (b) mengisi waktu senggang dan
mencari hiburan, © merencanakan untuk keamanan keuangan di masa datang, (d)
pindah atau berpergian ke berbagai tempat, (e) melakukan berbagai
kegiatan-kegiatan kemayarakatan, (f) mengatur atau membuat keputudan penting,
(g) melengkapi nilai melalui pendidikan, (h) bergerak dalam kegiatan keagamaan
dan kemanusiaan, dsb.
Keberhasilan
dalam perencanaan dan pengembangan potensi pribadi ditentukan sampai sejauh
mana anda mampu menterpadukan gaya hidup anda dengan pilihan-pilihan karir yang
tersedia bagi anda. Misalnya mungkinkah karir anda akan memperoleh kepuasan
bilamana anda memilih menjadi pekerja sedangkan anda mempunyai gaya hidup ingin
mengumpulkan uang dalam jumlah banyak dengan cara bisnis?
Untuk itu sebaiknya anda harus mengenal secara mendalam gaya hidup anda. Harus diingat pula bahwa gaya hidup anda mungkin akan berubah pada suatu saat karena pengaruh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
STRATEGI UPAYA
Perencanaan dan
pengembangan potensi pribadi hendaknya dilaksanakan secara terpadu konsepsional
dan sistematis. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:
Pengembangan
potensi pribadi melalui pelaksanaan tugas pada dasarnya merupakan upaya
menterpadukan antara potensi dengan pelaksanaan tugas-tugas pokoknya. Dengan
cara ini tugas-tugas yang diberikan kepada Anda dalam kegiatan pelaksanaan
tugas, secara langsung ataupun tidak langsung merupakan upaya peningkatan
keberdayaan potensi diri Anda. Pendekatan ini sifatnya lebih informal karena
sudah terkait dengan pelaksanaan tugas Anda sehari-hari. Cara ini sangat tepat
bagi Anda dalam berbagai jenis dan jenjang jabatan yang anda pegang. Melalui
pendekatan ini anda dapat melakukan berbagai kegiatan antara lain:
a. kerja kelompok
untuk menumbuhkan saling menghormati dan pemahaman sosial,
b. diskusi kelompok
untuk bertukar pikiran dan membahas masalah yang dihadapi bersama,
c. melaksanakan
tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada anda sehingga dapat meningkatkan
ketrampilan dan rasa percaya diri,
Pengambangan
melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau
informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan
dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan
media, dan forum-forum lainnya. Melalui pendekatan ini Anda akan memperoleh
peningkatan wawasan dan kualitas diri
pribadi serta profesi.
Pada dasarnya
pengambangan potensi akan sangat tergantung pada kualitas pribadi
masing-masing. Kenyataannya setiap orang memiliki keunikan sendiri-sendiri
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu upaya
pengembangan potensi pribadi anda seyogianya
berpusat pada keunikan kepribadian anda. Pendekatan ini dirancang untuk
membantu anda agar potensi pribadi dapat berkembang secara optimal dan
berkualitas sehingga pada gilirannya dapat membawa kepada perwujudan diri
secara lebih bermakna.
Berkembangnya
potensi pribadi anda akan banyak tergantung pada kondisi sistem di mana anda
berada. Oleh karena itu, upaya pengembangan potensi pribadi seyogianya
berlangsung dalam sistem organisasi yang kondusif. Untuk hal ini perlu
diupayakan agar organisasi dan lingkungan tertata sedemikian rupa sehingga
menjadi suatu sistem yang menunjang pengembangan potensi pribadi. Manajemen dan
sarana penunjang yang memadai sangat diperlukan untuk membentuk lingkungan
kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas anda secara efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar