Kamis, 19 Mei 2022

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI PRIBADI

 MENGENAL POTENSI PRIBADI

   Perencanaan dan pengembangan potensi pribadi merupakan hal yang amat penting dalam proses perjalanan karir seseorang. Dalam  pengertian yang lebih luas, karir mempunyai makna sebagai satu perwujudan diri seseorang dalam seluruh perjalanan  hidupnya. Melalui karir, seseorang akan memperoleh serangkaian sukses dan pengembangan diri, kepuasan dan kebahagiaan diri  sehingga perwujudan dirinya menjadi bermakna bagi dirinya sendiri dan pihak lain. Karir dapat dicapai melalui suatu proses yang berkesinambungan dalam perjalanan hidup seseorang melalui pekerjaan yang dimilikinya. Disamping itu karir dapat pula dicapai melalui hobby, jabatan, pendidikan, profesi, pribadi, dan perwujudan pribadi lainnya.

     Potensi pribadi merupakan bagian dari keseluruhan kepribadian dalam bentuk kecakapan-kecakapan yang terkandung baik aspek fisik, emosional, maupun intelektual. Apabila potensi pribadi ini dapat dikembangkan secara efektif, maka akan menjadi kecakapan nyata  yang secara terpadu membentuk kualitas kepribadian seseorang. Pencapaian karir yang baik dapat diperoleh melalui suatu perencanaan yang sistematis dengan menata dan mengembangkan potensi-potensi pribadi. Perencanaan ini merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang terarah dan sistematis dalam mengenal, menata, dan mengembangkan potensi pribadi dalam rangka mempersiapkan perjalanan hidup seseorang agar mencapai suatu perwujudan diri yang bermakna.

     Bagaimana dengan anda? Ya…pasti anda punya cita-cita karir yang sukses dan pasti ingin anda capai dengan baik. Nah, buatlah perencanaan dan pengembangan potensi pribadi secara tepat. Untuk itu, anda harus mengenal kondisi potensi anda saat ini dan mengembangkannya ke arah yang anda inginkan.

      Ada lima tingkatan potensi yang mungkin ada dalam diri anda, dan harus anda kembangkan sehingga memberi makna dalam keseluruhan hidup anda secara efektif. Kelima tingkatan dan lingkup potensi, dapat digambarkan sebagai berikut:

 

LEVEL OF FUNCTIONING

PHYSICAL

EMOTIONAL

INTELECTUAL

5. Leader

Stamina

Initiating

Programs

4. Contributor

Intensity

Personalizing

Objectives

3. Participant

Adaptability

Responding

Principles

2. Observer.

Survival

Attending

Concepts

1. Detractor

Sickness

Inattentiveness

Facts

 

Dengan merujuk pada bagan itu, anda dapat mengecek pada tingkatan mana kondisi potensi anda saat ini, dan anda harus mampu meningkatkannya hingga tingkatan tertinggi (tingkatan kelima) yaitu kondisi sempurna.

 Potensi fisik:

1.      Tingkatan satu: sakit-sakitan yaitu kondisi potensi fisik yang tidak memiliki energi yang cukup untuk melakukan berbagai tugas sehari-hari, sehingga lebih banyak mengalami kegagalan.

2.      Tingkatan dua: bertahan yaitu kondisi potensi fisik yang sekedarnya hanya untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari dengan hasil kurang memuaskan atau seadanya.

3.      Tingkatan tiga: berdaya-suai, yaitu kondisi fisik dengan memiliki energi yang diperlukan untuk mengelola tugas-tugas hidup sehari-hari meskipun masih mengalami sedikit kegagalan.

4.      Tingkatan empat:  intensitas, yang berarti memiliki energi fisik yang cukup untuk mengelola tugas-tugas hidup sehari-hari secara efektif dan sehat.

5.      Tingkatan lima: stamina, yaitu memiliki energi fisik yang sehat dan sempurna sehingga mampu mewujudkan kualtitas hidup efektif.

 Potensi emosional:

1.      Tingkatan satu: tidak ada perhatian, yang berarti tidak ada perhatian sama sekali terhadap orang lain dan lingkungan,     

2.      Tingkatan dua: menghampiri, ada sedikit memberi perhatian terhadap orang lain dan lingkungan meskipun hanya sekedarnya,

3.      Tingkatan tiga: merespon, yang berarti tidak hanya memberi perhatian akan tetapi memberikan respon terhadap hal-hal tertentu yang dianggap penting,

4.      Tingkatan empat: ramah tamah, yang berarti memberikan respon secara ramah dan hangat disertai penuh saling pengertian terhadap orang lain,

5.      Tingkatan lima: berinisiatif, yang berarti mampu memberikan respon emosional secara aktif dalam hubungan antar pribadi sehingga penuh kehangatan dan saling pengertian dalam pergaulan.

 Potensi intelektual:

1.      Tingkatan satu:  fakta-fakta, yang berarti kurang mampu menata berbagai situasi yang dihadapi, dan hanya berorientasi pada fakta yang ada,

2.      Tingkatan dua:  konsep-konsep, yang berarti mampu menata berbagai situasi akan tetapi pengertiannya tidak membawa kepada arah tertentu,

3.      Tingkatan tiga: prinsip-prinsip, yang berarti memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu dengan penjelasan secara tepat apa yang bakal terjadi bila melakukan suatu tindakan,

4.      Tingkatan empat: obyektif, yang berarti memiliki kemampuan untuk menterjemahkan makna berbagai situasi pada tujuan hidup sendiri,

5.      Tingkatan lima: program, yang berarti memiliki kemampuan intelektual untuk mengenal masalah, melihat tujuan, dan mengembangkan program untuk mencapai tujuan.

Potensi pribadi:

              Sebagai kesatuan yang utuh dari ketiga jenis potensi itu, akan tercermin dalam penampilan kualitas kepribadian yang meliputi lima tingkatan sebagai berikut:    

1.      Tingkatan satu: detractor atau pengeluh, yaitu kualitas pribadi yang selalu mengalami berbagai kegagalan sehingga selalu mengeluh dan menyesali diri dalam berbagai hal dan situasi.

2.      Tingkatan dua: observer atau pengamat; yaitu kinerja pribadi yang sifatnya pasif, kurang inisiatif, dan hanya menunggu, serta memperhatikan orang lain dan lingkungan.

3.      Tingkatan tiga: partisipan, yaitu kinerja pribadi yang mampu untuk mengambil bagian dalam berbagai kegiatan dan situasi meskipun belum banyak inisiatif dari dirinya sendiri,

4.      Tingkatan empat: kontributor, yaitu kinerja pribadi dengan banyak insiatif dan aktif sehingga mampu memberikan sumbangan yang bermakna kepada lingkungannya.

5.      Tingkatan lima:  pemimpin, yaitu kinerja pribadi sebagai pemimpin yang mampu menciptakan situasi yang sedemikian rupa sehingga mampu menggerakkan orang-orang di lingkungannya untuk berbuat mencapai tujuan bersama.

 TUJUAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI PRIBADI

   Biasanya alasan seseorang merencanakan karirnya di masa yang akan datang adalah untuk memperoleh kepuasan dan kebahagiaan pribadi secara bermakna dalam aspek yang bersifat ekonomik, sosial, psikologis, spiritual, intelektual, dsb.

        Secara lebih khusus, tujuan perencanan pengembangan potensi pribadi adalah sebagai berikut.

 1.     Mencapai kesadaran dan pemahaman diri

   Menilai kekuatan dan kelemahan diri merupakan langkah awal yang amat penting dalam perencanaan dan pengembangan potensi pribadi untuk menuju karir yang tepat. Penilaian terhadap diri sendiri yang memadai akan memberikan kemungkinan kepada anda untuk lebih memahami diri sendiri dalam kaitan dengan tujuan dan rencana masa depan karir anda. Hasil dari pemahaman ini akan memberikan kemungkinan anda menilai diri sendiri secara lebih realistis dan membantu anda dalam perencanaan anda.

    Anda akan terhindar dari ketidak puasan, ketidak cocokan, atau ketidak bahagiaan melalui kesadaran diri yang memadai. Dengan memahami diri anda sendiri, anda bisa lebih nalar, dan memiliki orang yang lebih efiisien dalam hidup anda, serta mulai dapat mengelola kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam hidup anda. Pada akhirnya, anda akan memahami dan menerima diri anda secara lebih baik, dan dengan demikian maka andapun membangun fondasi untuk memahami dan menerima orang lain.

 2.     Pencapaian kepuasan pribadi

     Pencapaian kepuasan pribadi dari karir anda, adalah merupakan salah satu tujuan dalam perencanaan karir. Dari segala apa yang telah anda keluarkan dalam kegiatan anda, anda harus memilih suatu karir yang dapat mengembalikan segala apa yang dikeluarkan itu dalam bentuk kepuasan pribadi. Hal itu hanya mungkin dicapai apabila semua kegiatan yang anda lakukan dan keluarkan, sesuai dengan kondisi-kondisi pribadi anda. Untuk mendapatkan hal itu, anda harus memahami tuntutan karir anda serta memahami potensi diri anda.

    Bilamana anda menyenangi hidup anda, barangkali anda akan puas dengan karir anda, atau secara lebih khusus, jika anda bahagia dengan hal-hal yang terjadi dengan kegiatan anda sehari-hari, anda akan bekerja secara positif. Bila anda puas dengan kegiatan anda, anda akan mengekspresikan sikap positif terhadap aspek-aspek hidup anda yang lain. Untuk mencapai kepuasan pribadi ini, ganjaran yang berupa imbalan materi saja belumlah cukup. Anda harus mencari sesuatu yang labih dari itu, yaitu hal-hal yang menunjang kepuasan pribadi anda misalnya kondisi kerja, tantangan, dan hubungan antar pribadi. Semua itu dapat dicapai melalui suatu perencanaan dan pengembangan potensi  yang baik dalam menuju tercapainya karir yang tepat.

 3.     Mempersiapkan untuk penempatan yang memadai

    Bagian dari tujuan anda dalam perencanaan dan pengembangan potensi adalah mencapai penempatan (antara lain dalam pekerjaan, pendidikan, hobi, atau kegiatan lain) secara memadai dan dirasakan tersiapkan dengan baik. Sangat diharapkan anda mendapatkan pekerjaan atau kesempatan lainnya yang sedemikian rupa memiliki kesesuaian dengan diri anda dan memberikan kepuasan serta kemungkinan untuk terus berkembang. Bagaimana anda mencapai hal yang seperti itu? Selama dalam perencanaan, anda harus senantiasa mencari kesempatan penempatan yang memadai dan menghindari adanya penempatan yang dapat menghambat perjalanan hidup anda. Untuk itu penting sekali bagi anda untuk mengatur waktu dan tenaga dalam kaitan karir yang anda identifikasikan sesuai dengan kekuatan dan keterbatasan diri anda.

  Melalui perencanaan ini, pusatkan perhatian anda kepada aktivitas karir yang anda anggap paling baik dan cocok dengan diri anda. Berikan penilaian yang terus menerus terhadap keuntungan dan kerugian serta penunjang dan penghambat, kemudian bandingkan dengan tuntutan-tuntutan yang ada. Pada gilirannya pendekatan-pendekatan tertentu akan membantu anda dalam menemukan perwujudan diri di mana anda merasa tersiapkan secara memadai.

 4.     Penggunaan waktu dan upaya secara efisien

    Tujuan lain dari perencanaan dan pengembangan potensi pribadi adalah agar anda dapat memilih suatu karir secara sistematis. Perencanaan yang sistematis akan membantu anda dalam menghindari metoda coba-coba (trial and error) dan membantu anda dalam menggunakan waktu dan upaya secara tepat terhadap tujuan anda.

    Dengan perencanaan dan pengembangan yang baik, anda dapat menggunakan waktu anda secara efisien untuk belajar dan berlatih, termasuk mempelajari diri anda dalam hubungannya dengan bermacam-macam karir. Pada umumnya, orang yang telah membuat dan melaksanakan perencanaan dengan baik, cenderung lebih banyak memperoleh kepuasan dalam karirnya dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan perencanaan dan pengembangan potensi pribadi.

 LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

    Mencapai sukses melalui perencanaan dan pengembangan potensi pribadi tidaklah sederhana, karena banyak langkah yang diperlukan. Bila anda menempuh prosedur tahap demi tahap, anda dapat lebih memusatkan upaya anda pada setiap tahapan prosesnya. Pada umumnya, perencanaan akan melengkapi anda dengan kepuasan pribadi yang beharga. Pencapaian sukses dalam perencanaan dan pengembangan potensi pribadi  dimulai dengan mengkaji kecakapan anda, minat anda, kepribadian anda, nilai-nilai anda, unjuk kerja, dan gaya hidup anda.

 1.     Kecakapan-kecakapan anda

     Anda mulai perencanaan dan pengembangan dengan menganlisis kecakapan anda. Ada dua macam kecakapan yang ada dalam diri anda yaitu kecakapan nyata atau prestasi dan kecakapan terkandung atau potensi. Kecakapan nyata adalah segala kecakapan yang telah anda miliki baik melalui pengalaman ataupun melalui proses pembelajaran. Sedangkan kecakapan terkandung adalah kecakapan anda yang sifatnya potensial dan dapat terwujud melalui proses pembelajaran dan pelatihan. Yang termasuk kecakapan terkandung ini adalah kecerdasan (inteligensi) dan bakat.

     Informasi tentang kecakapan anda, dapat membantu anda memusatkan perhatian kepada karir-karir yang menuntut kecakapan tertentu yang mungkin anda miliki. Bagaimana anda mengetahuinya? Anda dapat melakukannya dengan mencoba menganalisis hasil-hasil belajar dan prestasi anda selama ini. Anda bandingkan dengan diri anda di masa lampau, dengan teman lain kemudian anda tempatkan posisi kecakapan anda.

 2.     Minat-minat anda

    Untuk mencapai sukses dalam karir, tidak hanya anda harus memiliki prestasi dan potensi seperti tersebut di atas, akan tetapi anda harus cukup berminat dalam bidang itu. Minat menggambarkan rasa senang atau tidak senang anda terhadap sesuatu. Melakukan suatu kegiatan tanpa didasari rasa senang, akan menimbulakan rasa tidak betah atau siksaan bagi yang melakukannya. Nah,  untuk karir yang anda rencanakan, anda harus cukup berminat. Tanpa minat atau adanya pententangan (konflik) minat dalam diri anda, dapat mempersulit anda dalam merencanakan dan mengembangkan diri anda.

   Minat anda, dapat diketahui melalui analisis terhadap diri anda, melalui konsultasi dengan pihak yang berwenang (misalnya pembimbing, konselor, penasehat, atasan, senior,  psikolog, dsb.), atau  melalui tes minat.

 3.     Nilai-nilai anda

     Untuk melakukan kegiatan yang dapat memberikan kepuasan, hendaknya sesuai dengan sistem nilai yang ada dalam diri seseorang. Individu mencari karir yang memberikan kemungkinan agar dirinya mewujud seperti yang diinginkan. Nilai ini merupakan sesuatu yang diyakini oleh seseorang yang secara konsisten akan dilakukan untuk mengarahkan dirinya ke arah yang diyakininya itu.

    Seseorang mengembangkan nilainya dari kebutuhan-kebutuhan internalnya yang dirasakan akan memberikan kepuasan. Untuk membuat perencanaan yang sukses, anda harus mengenal dan menjabarkan nilai-nilai anda dalam hubungan dengan karir-karir tertentu.

 4.     Kepribadian anda

     Sementara anda merencanakan karir anda, anda harus mempertimbangkan kepribadian anda yang mendorong anda dan bagaimana anda berhubungan dengan orang lain. Dengan memiliki dan mengenal kecakapan anda, minat anda, dan nilai-nilai anda, anda telah sampai pada tahapan tertentu dalam perencanaan dan pengembangan potensi pribadi. Dan ini akan banyak membantu anda dalam merencanakan dan memperoleh karir kini dan di masa depan. Akan tetapi yang lebih penting adalah anda harus memiliki dan mengenal ciri-ciri kepribadian yang dituntut oleh suatu karir.

    Bilamana ciri-ciri  kepribadian anda tidak sesuai dengan tuntutan karir, maka besar kemungkinan anda akan kurang sukses atau gagal dalam mencapai karir anda. Oleh karena itu berusahalah untuk mengenal dan memahami seluruh ciri-ciri kepribadian anda, kemudian bandingkan dengan tuntutan yang anda rencanakan.

 5.     Kesempatan karir anda

  Setelah anda memiliki ciri-ciri pribadi tertentu, kecakapan dan keterampilan, minat, nilai, belum merupakan jaminan bahwa anda akan sukses dalam karir anda. Masih ada tahapan yang berikutnya yang harus anda perhitungkan yaitu kesempatan karir. Untuk itu anda harus mencari dan mempelajari berbagai informasi yang berkaitan dengan kesempatan karir anda (pendidikan, pekerjaan, kegiatan, dsb). Anda harus memiliki kejelasan mengenai deskripsi mengenai kesempatan karir itu, baik isi maupun cara memperolehnya.

 6.     Unjuk kerja karir anda

   Bila anda telah samapi pada tempat karir yang anda rencanakan (pendidikan, jabatan, atau pekerjaan), maka tahapan selanjutnya adalah anda harus mampu menunjukkan unjuk kerja secara memadai sesuai dengan tuntutan-tuntutan yang ada. Misalnya tuntutan akademik dalam pendidikan dan tuntutan kerja dalam pekerjaan. Bilamana anda tidak mampu menunjukkan unjuk kerja yang memadai, maka kecil kemungkinan anda akan memperoleh sukses dan kepuasan. Untuk itu anda harus mengetahui dan memahami standar tuntutan dari lingkungan karir anda, dan anda belajar bagaimana memenuhi tuntutan itu dalam bentuk unjuk kerja yang tepat. Dengan kata lain anda harus memiliki know-how atau mengetahui-bagaimana.

 7.     Gaya hidup anda

    Gaya hidup merupakan perangkat pola-pola perilaku sehari-hari yang relatif konsisten dilakukan untik mencapai kepuasan diri. Gaya hidup anda mungkin  (misalnya) dinyatakan dengan satu atau lebih pernyataan-pernyataan berikut: (a) mendapatkan uang dan kedudujkan yang tinggi, (b) mengisi waktu senggang dan mencari hiburan, © merencanakan untuk keamanan keuangan di masa datang, (d) pindah atau berpergian ke berbagai tempat, (e) melakukan berbagai kegiatan-kegiatan kemayarakatan, (f) mengatur atau membuat keputudan penting, (g) melengkapi nilai melalui pendidikan, (h) bergerak dalam kegiatan keagamaan dan kemanusiaan, dsb.

     Keberhasilan dalam perencanaan dan pengembangan potensi pribadi ditentukan sampai sejauh mana anda mampu menterpadukan gaya hidup anda dengan pilihan-pilihan karir yang tersedia bagi anda. Misalnya mungkinkah karir anda akan memperoleh kepuasan bilamana anda memilih menjadi pekerja sedangkan anda mempunyai gaya hidup ingin mengumpulkan uang dalam jumlah banyak dengan cara bisnis?

   Untuk itu sebaiknya anda harus mengenal secara mendalam gaya hidup anda. Harus diingat pula bahwa gaya hidup anda mungkin akan berubah pada suatu saat karena pengaruh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.

STRATEGI UPAYA

   Perencanaan dan pengembangan potensi pribadi hendaknya dilaksanakan secara terpadu konsepsional dan sistematis. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:

 1. Melalui pelaksanaan tugas

   Pengembangan potensi pribadi melalui pelaksanaan tugas pada dasarnya merupakan upaya menterpadukan antara potensi dengan pelaksanaan tugas-tugas pokoknya. Dengan cara ini tugas-tugas yang diberikan kepada Anda dalam kegiatan pelaksanaan tugas, secara langsung ataupun tidak langsung merupakan upaya peningkatan keberdayaan potensi diri Anda. Pendekatan ini sifatnya lebih informal karena sudah terkait dengan pelaksanaan tugas Anda sehari-hari. Cara ini sangat tepat bagi Anda dalam berbagai jenis dan jenjang jabatan yang anda pegang. Melalui pendekatan ini anda dapat melakukan berbagai kegiatan antara lain:

a.       kerja kelompok untuk menumbuhkan saling menghormati dan pemahaman sosial,

b.      diskusi kelompok untuk bertukar pikiran dan membahas masalah yang dihadapi bersama,

c.       melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada anda sehingga dapat meningkatkan ketrampilan dan rasa percaya diri,

 2. Melalui responsi

  Pengambangan melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media, dan forum-forum lainnya. Melalui pendekatan ini Anda akan memperoleh peningkatan  wawasan dan kualitas diri pribadi serta profesi.  

 3. Melalui penelusuran dan perkembangan diri

     Pada dasarnya pengambangan potensi akan sangat tergantung pada kualitas pribadi masing-masing. Kenyataannya setiap orang memiliki keunikan sendiri-sendiri dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu upaya pengembangan potensi pribadi anda seyogianya  berpusat pada keunikan kepribadian anda. Pendekatan ini dirancang untuk membantu anda agar potensi pribadi dapat berkembang secara optimal dan berkualitas sehingga pada gilirannya dapat membawa kepada perwujudan diri secara lebih bermakna.

 4. Melalui dukungan sistem

    Berkembangnya potensi pribadi anda akan banyak tergantung pada kondisi sistem di mana anda berada. Oleh karena itu, upaya pengembangan potensi pribadi seyogianya berlangsung dalam sistem organisasi yang kondusif. Untuk hal ini perlu diupayakan agar organisasi dan lingkungan tertata sedemikian rupa sehingga menjadi suatu sistem yang menunjang pengembangan potensi pribadi. Manajemen dan sarana penunjang yang memadai sangat diperlukan untuk membentuk lingkungan kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas anda secara efektif.

 

 

 

 

           

           

 

                         

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN