Secara terminologi evaluasi pendidikan adalah proses kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.dan usaha untuk mencari umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan. Sebelum media digunakan maka diperlukan proses penilaian atau mengevaluasi media itu sendiri. Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui apakah media yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Adapun tujuan dari evaluasi media pembelajaran itu sendiri adalah:
a. Menentukan
apakah media pembelajaran itu efektif
b. Menentukan
apakah media pembelajaran itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan
c. Menetapkan
apakah media itu cost-efektif dilihat dari hasil belajar siswa
d. Memilih
media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar di dalam
kelas
e. Menentukan
apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu
f. Menilai
kemampuan guru menggunakan media pembelajaran
g. Mengetahui
apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil
belajar seperti yang diharapkan sebelumnya
h. Mengetahui
sikap siswa terhadap media pembelajaran.
Selanjutnya Dalam melakukan evaluasi
terhadap media pembelajaran, aspek psikologis perlu dipertibangkan. Sebab aspek
psikologis inilah yang membuat orang memiliki gaya belajar berbeda. Menurut
Michael Gardner (dalam Syukur, 2005: 22) ada tiga gaya belajar yang dimiliki
manusia yakni: “Gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar
audiotorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar kinestetik
(belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)”. Dengan demikian, untuk
melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran, hal-hal tersebut turut
dipertimbangkan. Dibawah ini disebutkan beberapa rambu-rambu yang perlu
diperhatikan apabila orang melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran.
a
Relevan dengan tujuan
pendidikan atau pembelajaran
b
Persesuain dengan waktu,
tempat, alat-alat yang tersedia, dan tugas pendidik,
c
Persesuaian dengan jenis
kegiatan yang tercakup dalam pendidikan,
d
Menarik perhatian peserta
didik, maksudnya harus dapat dipahami oleh peserta didik,
e
Sesuai dengan kecakapan
dan pribadi pendidik yang bersangkutan.
f
Kesesuaian dengan pengalaman
atau tingkat belajar yang dirumuskan dalam silabus
g
Keaktualan (tidak
ketinggalan zaman),
h
Cakupan isi materi atau
pesan yang ingin disampaikan
i
Skala dan ukuran
Secara
singkat, Walker dan Hess (dalam Arsyad, 2007: 175-176) menyebutkan tiga
kriteria utama dalam mereviu media pembelajaran (perangkat lunak) yakni
kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis.
Kualitas
isi dan tujuan berkaitan dengan ketepatan, kepentingan, kelengkapan,
keseimbangan, minat/perhatian, keadilan, kesesuaian dengan situasi siswa
Kualitas
instruksional berkaitan dengan pemberian kesempatan belajar dan bantuan belajar
kepada siswa, kualitas memotivasi, fleksibilitas instruksional, hubungan dengan
program pembelajaran lainnya, kualitas sosial interaksi instruksional, kualitas
tes dan penilaian, dapat memberi dampak kepada siswa, dapat memberi dampak bagi
guru dan pembelajarannya
kualitas
teknis berkaitan dengan keterbacaan, mudah digunakan, kualitas
tampilan/tayangan, kualitas penanganan jawaban, kualitas pengelolaan program
dan kualitas pendokumentasian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar