Perkembangan
ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam
memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam melaksanakan
tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan
pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih
dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran,
Menurut Heinick, dkk. (1985: 5) berpendapat bahwa
media merupakan segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam proses
penyajian informasi. Film, radio, rekaman, foto, audio visual, barang cetakan,
dan sebagainya adalah media komunikasi dalam rangka penyampaian pesan. Semua
media komunikasi dianggap sebagai media pembelajaran, jika ia dipakai untuk
membawa informasi atau pesan untuk maksud pembelajaran
Media
pembelajaran atau media pendidikan pada mulanya diartikan dengan alat bantu
atau alat peraga pembelajaran. Namun sering perkembangan teknologi
pembelajaran, pengertian media pembelajaran ikut berkembang dan lebih luas dari
sekedar alat bantu atau alat peraga.
Degeng
(1989: 320) memandang “media pembelajaran sebagai komponen strategi peyampaian
pesan yang akan disampaikan pembelajar, apakah itu berupa orang, alat atau
bahan.
Secara
sederhana Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut
Gerlach dan Ely (dalam Mulyono, 2003:27) mengemukakan pengertian media
pembelajaran dapat dimaknai secara luas dan sempit;
“Secara luas, media diartikan sebagai setiap orang,
materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Dalam arti sempit, media pembelajaran adalah sarana non
personal yang digunakan oleh guru untuk mendukung proses belajar mengajar agar mencapai
kompetensi”.
Hamalik
(1986:17) menyebutkan bahwa: “hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan
hasil yang maksimal apaila menggunakan alat bantu yang disebut media
komunikasi”. Sementara sudjana (2009:2) berpendapat bahwa “Media pembelajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya
diharapakn dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya”.
Belajar akan menjadi lebih mudah
dilakukan bila tidak hanya sekedar melihat suatu objek, tetapi juga bisa
dilkukan dengan melalui mendengarkan. Bahkan pabila kegiatan pembelajaran mampu
menggunakan media yang berupa audio visual maka hasilnya akan menjadi lebih
efektif. Media yang berupa audio bisa berupa tape recorder maupun radio.
Sedangkan media yang dapat dilihat dan didengar bisa berupa VCD player, TV
maupun computer yang dilengkapi dengan software.
Menurut
Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai
dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids)
dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran
atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang
akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat
bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide)
foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai
kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar