Kamis, 19 Mei 2022

Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajar ( Learning Organization)

 

 Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajar ( Learning Organization)

      Sekolah dipandang sebagai organism yang hidup dan berkembang sebagaimana manusia,  hewan, dan tumbuhan. Analisis tersebut menunjukkan mengapa organisasi dikategorikan sebagai sistem sosial. Yakni suatu sistem interaktif yang hidup dan mengalami masa anak-anak, dewasa, dan tua kemudia mati.  Namun ada juga organisasi yang tidak sampai menginjak usia dewasa, pada masa anak-anak sudah mati. Lalu apa sebanarnya yang menyebabkan suatu organisasi tetap hidup atau menjadi mati.

            Mati dalam istilah sistem disebut sebagai entrophy, yaitu suatu kondisi yang diidentikan dengan daun yang jatuh dari pohon (using). Banyak organisasi yang memproduksi barang ataupun jasa mat hanya dalam ukuran waktu yang relatif singkat, tetapi banyak organisasi yang sudah malang melintang, berpuluh-puluh tahun tetap saja eksis sampai saat ini. Contoh organisasi di bidang pendidikan yang masih bertahan sampai saat ini Pondok Pesantern Gontor. Dari dulu sampai saat ini terus berkembang, namun tidak jarang sekolah yang gulung tikar, karena kehilangan pesera didik dan ditinggalkan oleh para gurunya.

            Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan oleh sumber daya manusia organisasi atau dikenal dengan man (manusia). Organisasi dibuat, digerakkan, diorientasikan untuk mencapai tujuan manusia. Manusia adalah unsur yang paling pokok dalam suatu organisasi. Manusia-manusia yang unggul lah yang membawa organisasi pada suatu kondisi bertahan dan berkembang.

            Keunggulan SDM organisasi tidak hanya terletak pada kepemilikan suatu keterampilan untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam merespon tuntutan stakeholdernya.

            Pandangan organisasi sebagai sistem sosial menunjukkan bahwa organisasi merupakan sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan lingkungannya secara dinamis. Implikasinya tuntutan terhadap suatu produk (barang maupun jasa) yang dihasilkan organisasi terus berkembang bahkan dalam kurun waktu yang cepat. Manakala organisasi tidak mampu memenuhi tuntutan pelanggan yang dinamis ini, maka dengan sendirinya pelanggan mencari produk-produk baru dari organisasi lain. Artinya organisasi menjadi mati,  karena ditinggalkan pelanggannya.

            Kondisi tersebutlah yang mengharuskan SDM organisasi tidak  saja memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus terus melakukan pengembangan dan adaptasi terhadapat perkembangan zaman dengan kata lain manusia-manusia dalam organisasi terus belajar.  Dengan hal itu organisasi akan mampu bertahan dan berkembang (survival and growth).

            Implikasi yang harus dicermati dari keberadaan sekolah pada interaksinya dengan lingkungan sekolah yang dinamis adalah menjadikan sekolah sebagai tempat belajar untuk semua orang. Tidak saja peserta didik yang harus belajar, tetapi guru-guru, kepala sekolah, staf tata usaha, pengurus komite sekolah dan semua pihak yang terkait dengan pengelolaan sekolah juga orang-orang yang harus belajar di sekolah. Mereka secara terus menerus distimulus untuk memikirkan dan mendiskusikan berbagai permasalahan yang dihadapi secara bersama. Kemudian mencoba berbagai cara baru untuk menghasilkan lulusan yang lebih unggul atau hasil yang lebih baik.

            Cara yang harus dipikirkan oleh kepala sekolah dan personil sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat LO adalah:

1)      Menemukan bebagai cara untuk membuat struktur organisasi sekolah yang secara terus menerus mendukung layanan pembelajaran dan memperluas kemampuan adaptasi organisasi;

2)      Mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang memiliki karakteristik terbuka, kerjasama, dan mampu mengatur diri sendiri;

3)      Mengidentifikasi individu-individu yang progresif, sukses dan terbuka untuk perubahan;

4)      Mencegah kekerasan, penyelewengan dan politik yang tidak benar dalam layanan pembelajaran;

5)      Memimpin dengan model kepemimipinan transformasional;

6)      Berkomunikasi secara terbuka dan berkelanjutan;

7)      Membuat keputusan partisipatif ; dan

8)      Mengembangkan kapasitas sekolah untuk merespon berbagai masalah secara efektif dan menyeluruh bukan secara sporadis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN