Tenaga Pendidik dan
Kepala Sekolah yang Profesional
Ada empat tanggung
jawab pendidik profesional yaitu :
·
Pertama, tanggung jawab
spiritual, yang terkait dengan keyakinannya sebagai seorang yang
beragama,
·
Kedua. tanggung jawab
sosial, yang terkait dengan peranannya sebagai mahluk sosial,
·
Ketiga tanggung jawab
personal, yang terkait dengan posisinya sebagai mahluk yang paling
dimuliakan Tuhan, sehingga ia harus menjadi pemimpin dimuka bumi, dan
konsekuensinya harus menyandang tanggung jawab yang
·
Keempat, yaitu tanggung
jawab profesional.
Tanggung jawab tersebut dapat terpenuhi dengan baik bila yang bersangkutan adalah seorang yang berkemampuan atau memiliki kompetensi. Dengan demikian sebenarnya seseorang, apalagi seorang pendidik, harus memiliki empat jenis kompetensi yaitu: kompetensi spiritual, sosial, personal dan profesional.
- TANGGUNG JAWAB SPIRITUAL
Kompetensi spiritual seorang pendidik berkaitan dengan pertanggung
jawabannya sebagai seorang yang beragama terhadap Tuhannya, dalam hal
eksistensinya dalam masyarakat, baik sebagai individu, sebagai mahluk sosial
maupun sebagai seorang profesional.
Sebagai seorang mahluk
ciptaan Tuhan, yang
pada suatu saat
akan kembali kapadaNya, maka
seoranp pendidik akan
selalu mengingat bahwa
segala perbuatannya semusa hidupnya
harus dipertanggung jawabkan dihadapan
sang Pencipta.
Allah menciptakan
manusia untuk selalu benbadah kepadaNya, menjadi pemimpin dimuka bumi (khalifah), sebagai
pemikir dan ilmuwan (ulul albab).
Sebagai mana dijelaskan dalam surat QS. Adz-Dzariyaat ayat 56 sebagai berikut :
Dan aku (Allah) tidak menciptakan jin dan
manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Dan tentang penciptaan manusia sebagai
pemimpin dimuka bumi (khalifah) difirmankan Allah dalam QS. Albaqorah ayat 30, sebagai berikut :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaaikat : ”Sesungguhnya aku
akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi” mengapa engkau akan menjadikan khalifak di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal saya
selalu bertasbih memuji engkau?, Tuhan berfirman ”Sesungguhnya Aku lebih
mengetahui apa yang engkau tidak ketahui”
Kompetensi spiritual seorang pendidik adalah :
·
Melaksanakan semua peran
dan fungsi pendidik dalam memfasilitasi warga belajar dalam pembelajaran dengan
selalu menggunakan konsep-konsep pendidikan yang ditetapkan sang Pencipta,
dalam konteks ibadah kepadaNya.
·
Sebagai seorang pemimpin
dimuka bumi, pendidik berkewajiban menetapkan arah pendidikan yang harus
ditempuh warga belajarnya, memotivasi mereka, sehingga mereka menjadi scsok
manusia dengan profil yang telah ditetapkan Allah Swt, dengan proses yang berkeadilan.
Sebagai seorang pemimpin, maka pendidik harus menjadi contoh bagi warga
belajarnya, sebagai seorang dosen yang dapat "digugu dan ditiru".
·
Sebagai seorang yang
berilmu, maka seorang pendidik berkewajiban untuk mengamalkan ilmunya
dalam tugas dan kehidupannya dengan
ahlak mulia dan berdampak "rahmatan lil'alamin"
·
Sebagai seorang individu
pendidik harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan selalu mengkaji
ajaran agama yang dianutnya dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut
dalam kehidupan, dengan tetap mengedepankan sikap saling menghargai antar umat
beragama. Selanjunya Rasullulah SAW bersabda: "Takwalah kepada Allah,
berlaku adillah kepada anak-anakmu, sebagaimana kamu menginginkan agar mereka
semuanya berbakti padamu."
Contoh :
Dosen Fisika yang mengarahkan terhadap spiritualisasi pendidikan, pada saat menjelaskan rotasi dan revolusi bumi mengelilingi matahari, dia akan menjelaskan bahwa bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi mata hari, pada hakekatnya ada yang mengatur, yaitu adanya Kudrat dan Irodatnya Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Qashash ayat 70, dan QS. Arrum ayat 8, sebagai berikut :
2. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Mengingat langgung jawab spiritualnya, seorang pendidik harus
menyadari kedudukan dan tanggung jawabnya ditengah masyarakat. Pendidik sebagai
pewaris para nabi harus tampil sebagai contoh teladan dalam menunjukkan
kepedulian sosial yang antara lain :
1.
Pendidik mampu
menumbuhkan karakter kasih sayang dan solidaritas serta sinergi (QS.7: 131,156;
21: 107; 17: 24; 30: 21)
2. Seorang pendidik harus dapat menegakkan demokrasi
serta menghargai aspirasi yang berbeda (QS. 9:60 ; 59: 7).
3.
Seorang pendidik
harus dapat memberikan
contoh dalam hal
persaudaraan (QS.49: 10-13)
Sesungguhnya orang-orang mukmin
adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah kedua saudaramu dan bertaqwalah
kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.
4.
Berperan dalam
masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila
·
Mengkaji berbagai ciri
manusia Pancasila
·
Mengkaji sifat-sifat
kepatriotan bangsa
·
Menghayati urunan para
patriot dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
·
Membiasakan diri
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.
·
Mengkaji hubungan
manusia dengan lingkungan alamiah dan buatan.
·
Membiasakan diri
menghargai dan memelihara mutu lingkungan hidup.
5.
Berinteraksi dengan masyarakat untuk penunaian
misi pendidikan
-
Mengkaji berbagai lembaga kemasyarakatan yang
berkaitan dengan pendidikan.
-
Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan
yang menunjang usaha pendidikan .
6.
Berinteraksi dan berkomunikasi dan berinteraksi
dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional :
-
Mengkaji ajaran struktur
orgtnisasi Depdiknas.
-
Mengkaji hubungan kerja profesional.
-
Berlatih menerima dan
memberikan balikan.
-
Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi
3. TANGGUNG JAWAB PERSONAL
Kompetensi personal
antara lain adalah :
1.
Kemauan dan kecakapan mempelajari (learning to learn), khususnya dengan
metoda ilmiah (scientific method), yang difirmankan Allah Swt pada Qs 96: 1-5. sebagai
berikut :
Kecakapan mempelajari tersebut dilandasi dengan motivasi
intrinsik, untuk menjadi seorang pendidik yang berilmu, karena Allah berjanji
akan meningkatkan mereka yang berilmu diantara orang-orang beriman, beberapa
derajat (QS 58:11). Kompetensi personal ini disebut juga sebagai kecakapan
hidup yang bersifat generik (generic life skilf). sehingga meliputi pemilihan
nilai - nilai percaya diri, motivasi dan nilai serta sikap kewiraswastaan, yang
bagi seorang pendidik disebut sebagai intrapreneurship
2.
Mengernbangkan kepribadian yang integral (QS 2:
208) :
yaitu mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan
bagi jabatan pendidik, dan selalu berusaha untuk mengamalkannya dalam
perkerjaan dan kehidupannya di masyarakat.
3.
Mengkuji sifat-sifat terpuji
yang harus dimiliki oleh pendidik.
4.
Membiasakan diri menerapksn
sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai pendapat orang lain, sopan santun dan
tanggap terhadap pembaharuan.
5.
Memiliki kemampuan
komunikasi, dengan kewajiban melaksanakan apa yang ia komunikasikan pada warga
belajar dan orang lain (QS. 61: 2-3).
6.
Dengan demikian seorang
pendidik harus memiliki ciri :
-
Ikhlas, QS.AI-Bayyinah:
5
Pendidik hendaknya
mencanangkan niatnya semata-mata karena Allah dalam seluruh pekerjaan
edukatifnya, baik berupa perintah, larangan, nasehat, pengawasan, ataupun
hukuman. Ikhlas dalam perkataan dan perbuatan adalah termasuk pondasi iman dan
merupakan keharusan Islam. Allah tidak akan menerima suatu amal perbuatan tanpa
dikerjakan secara ikhlas, tercantum dalam (QS.AI-Bayyinah: 5)
-
Takwa,
Sifat terpenting lainnya yang harus dimiliki pendidik, adalah takwa seperti
yang tercantum dalam salah satu Sabda Rasullulah SAW "Takwalah kepada
Allah, berlaku adillah kepada anak-anakmu, sebagaimana kamu menginginkan agar
mereka semuanya berbakti padamu". Para pendidik, sudah barang tentu
termasuk orang-orang yang paling pertama terkena perintah dan pengarahan di
atas, kecuali karena pendidik adalah panutan yang senantiasa diikuti dan
ditiru. Ia juga penangung jawab pertama dalam pendidikan berdasarkan iman dan
ajaran Islam. Jika pendidik tidak menghiasi dirinya dengan takwa, perilaku dan
pergaulan yang berjalan diatas metode Islam, maka anak akan tumbuh menyimpang,
terombang-ambing dalam kerusakan,
kesesatan dan kehodohan.
-
Ilmuwan, (QS. Az-Zumar: 9)
sudah merupakan keharusan bahwa seorang pendidik
haruslah memilik, ilmu pengetahuan tentang konsep-Konsep dasar pendidikan yang
dibawa oleh syariat Islam. Menguasai hukum-hukum haram
dan halal, mengetahui prinsip-prinsip etika Islam, memahami secara global
peraturan-peraturan Islam dan kaidah-kaidah syariat Islam. Mengapa ? Karena
dengan mengetahui semua itu, pendidik akan menjadi seorang yang alim dan bijak,
meletakkan sesuatu pada tempat yang sebenarnya dan mendidik anak sesuai dengan
pokok-pokok ajaran Al-Qur'an dan Hadist. Sedangkan jika para pendidik tidak
memiliki semua itu, maka anak-anak akan dilanda kemelut spiritual, mora1 dan
sosial. Anak akan menjadi seorang yang tidak berharga dan tidak akan diakui
eksistensinya dalam kehidupan.
-
Penyabar,
Termasuk sifat mendasar yang dapat menolong keberhasilan pendidik dalam tugas
pendidikan dan tanggung jawab pembentukan dan perbaikan, adalah sifat sabar,
yang dengan sifat itu anak akan tertarik kepada pendidiknya, dengan kesabaran
pendidik, sang anak akan berhias dengan akhlak yang terpuji, dan terjauh dari
perangai tercela. la akan menjadi "malaikat dalam wujud manusia".
-
Rasa tanggung Jawab,
Hal lain yang terpenting dari seorang pendidik adalah rasa tanggung jawab yang
harus ditanamkan dalam lubuk hatinya yang sangat dalam karena seorang pendidik
bertanggung jawab atas pendidikan anaknya baik aspek jasmani maupun rohani
dalam mempersiapkan anak-anak baik secara mental maupun sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar