Kamis, 19 Mei 2022

PENTINGNYA PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

 

PENTINGNYA  PENDIDIKAN MORAL DI SEKOLAH

A.    A. Sekolah dan Lingkungan

       Mengingat fenoma diatas ,mau tidak mau kita harus memikirkan perlunya pendidikan moral.Secara teoritis dan factual,pendidikan moral yang pertama  dan utama adalah di rumah.Dari  orang tua atau yang lainnya,anak-anak pertama kali memperoleh  nilai-nilai  moralitas  yang digunakan  sebagai acuan untuk hidup bersama.Tetapi harus pula diakui bahwa menyerahkan pendidikan moral sepenuhnya  kepada orang tua ternyata tidaklah memadai.Faktor pertama adalah lingkungan keluarga  terlalu sempit sebagai tempat mendapatkan dan berlatih menerapkan nilai-nilai moral. Yang kedua,Banyak orang tua  masa kini hamper tidak punya waktu untuk mendidik anak-anak.

Ketiga,sering kali nilai-nilai yang diberikan guru lebih diikuti olah anak-anak dari pada orang tuanya. Persoalannya adalah bagaimana pendidikan moral tersebut diberikan di sekolah? Apakah harus menambah pelajaran baru(budi pekerti).atau memasukkan  unsur-unsur pendidikan moral ke dalam berbagai mata pelajaran yangdipandang relevan.Konon kurikulum sekolah kita ini tergolong terpadat dibandingkan dengan kurikulum di Negara-negara lain.Artinya ,murid-murid kita tergolong manusia-manusia muda yangpaling”tersiksa” dibandingkan rekan-rekan mereka dari Negara lain akibat beban kurikulum yang amat sarat tersebut.Pendidikan moral sebaiknya dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan yang tak tertulis atau yang biasa disebut dengan Hidden Curriculum.Dengan Hidden Curriculum ini,maka pendidikan moral tidak akan member beban tambahan bagi murid.

B.Implementasi Hidden Curriculum

        Kehidupan di sekolah bisa disebut sebagai miniatur  kehidupan  social di masyarakat.Kehidupan social di masyarakat  memerlukan seperangkat nilai,yang salah satunya adalah nilai-nilai moral,untuk mengatur kehidupan bersama agar tidak terjadi  chaos.Disamping mengatur kehidupan bersama,nilai-nilai moral juga  diperlukan untuk membangkitkan rasa kemanusiaan supaya timbul rasa saling  menghormati dan mengasihi antara satu dan lainnya.Merlalui Hidden Curriculum ini  nilai- nilai moral tersebut di internalisasikan ke dalam system kesadaran murid.

     

        Seperti kehidupan di dalam kelas yang didalamnya terdapat  banyak murid yang berintraksi  satu  dengan lainnya.Sebagai salah satu bentuk kehidupan social ,kelas juga  membutuhkan seperangkat  nilai untuk mengatur hubungan atau interaksi antara murid  dengan murid atau murid dengan guru sehingga tercipta interaksi yang sehat dan saling  menguntungkan.Tidak saling merugikan. Nilai-nilai yang dimaksud  bersama.Misalnya,didalam kelas saat pelajaran tidak  boleh mengaktifkan Hp,ketika ada teman atau guru yang sedang  berbicara yang lain harus mendengarkan,harus menggunakan pakaian yang sopan,tidak boleh tidur saat jam pelajaran,menjaga kebersihan  kelas dan dalam pakaian yang sopan,tidak boleh tidur saat jam pelajaran,menjaga kebersihan  kelas dan dalam berbicara pun harus digunakan adab dan sopan  santun dalam berbicara. Persoalannya sekarang adalah menerapkan aturan-aturan semacam itu bukanlah hal yang mudah.  Sering kali aturan sudah dibuat,bahkan ditempelkan di beberapa tempat strategi supaya selalu terbaca oleh murid,namun dalam pelaksanaannya nol.Baik murid maupun gurunya sama-sama mengabaikan aturan-aturan tersebut.Akhirnya,tata tertib atau aturan tersebut hanyalah sekedar hiasan  dinding belaka.Untuk menghindari hal semacam itu,maka aturan yang dibuat haruslah :

 

1.Masuk akal bagi murid dengan member penjelasan alasan dari aturan-aturan yang akan ditetapkan.

2.Sekolah atau guru juga harus member ruang  bagi murid untuk  beberapa aturan  dengan alasan  yang jelas.Dan jika terjadi penolakan,antara sekolah atau guru dan murid harus  melakukan diskusi untuk membahas  item-item yang di tolak.Jika ternyata murid-murid mampu memberikan argument yang logis dan tidak  merugikan pihak lain,maka sekolah atau guru  harus bersedia membatalkan item-item aturan yang ditolak tersebut. Dengan membuka ruang diskusi semacam ini akan menyebabkan murid akan benar-benar memahami dan menghayati pentingnya aturan-aturan untuk ditaati.

 

3.Contoh Tauladan.Dalam pelaksanaannya ,guru harus menjadi  pelopor untuk mentaatinya.Misalnya ,kalau sudah disepakati keterlambatan masuk kelas maksimal 5 menit,maka guru juga  harus taat pada aturan tersebut. Kalau dikatakan bahwa keterlambatan  melebihi 5 menit akan mengganggu prose akan beras belajar mengajar  dikelas,apalagi kalau gurunya yang terlambat.Tentu sangat mengganggu  dan merugikan kelas. Dalam kenyataannya,kita masih sering mengamati guru-guru kurang konsisten dalam mentaati aturan-aturan sekolah.Mereka hanya gembar-gembor tentang aturan dan nilai-nilai tetapi perilakunya tidak  mencerminkan apa yang  terjadi,maka jangan pernah diharap murid-murid akan memegang aturan atau nilai-nilai yang ada.Justru sebaiknya yang terjadi .Murid-mirid       akan beranggapan bahwa apa yang dikatakan tidak harus sama dengan apa yang dilakukan.Maka tidak perlu heran jika saat ini banyak kita dapati orang-orang munafik,orang-orang yang hanya lihai melantunkan lagu-lagu moralitas,tetapi perilakunya bejat. Barangkali ini bersumber dari perilaku tidak konsisten dari para guru.

4.Tolong menolong adalah salah satu nilai penting  dari budaya kita yang kini mulai luntur.Nilai-nilai ini bisa dibangun didalam kelas,dalam menumbuhkan benih-benih  solidaritas  yang akan berkembang di nurani masing-masing murid.

 

 

 

C.Pendidikan Moral.

            Tentu sudah  banyak ahli yang menemukan banyak cara atau teori tentang mendidik dari berbagai aspek atau sudut pandang,untuk membentuk moral seseorang agar menjadi pribadi yang utuh.

Pada dasarnya pendidikan moral dalam Negara  mempunyai  tempat tyersendiri bahkan bersifat khusus,Artinya dalam lembaga  pendidikan terdapat mata,seperti PKN ,agama.dan lain sebagainya.

Tidak terbatas itu,luar biasanya pendidikan moral sebagai bentuk perhatian tersebut diperoleh dalam  setiap  jenjang pen dan didikan  dari tingkat  rendah sampai di perguruan tinggi.Bila dilihat dari aspek  kuantitas sebenarnya pendidikan atau pembelajaran  nilai  moral ditanamkan secara intensif.Dari waktu ke waktu lembaga pendidikan membekali  anak didik tentang moralitas yang baik  dan benar  sesuai  tujuan  dan keinginan bangsa.Boleh dikatakan  bangsa ini  mempunyai  dan akan menyadarkan  tentang  keutamakan –keutamaan  yang membuat kita adil dan berperikemanusiaan. Menyadari  krisis moral sebagai persoalan  mendasar  dalam republik ini, sudah saat masyarakat dan  pemerintah  khususnya meninjau  perjalanan  pendidikan  formal terlebih terlebih bidang-bidang  moral yang hakiki .Harus disadari bahwa  persoalan –persoalan  seperti kitakadilan  dan bentuk  diskriminasi lainnya,akarnya adalah kepincangan moral.

Maka ,pendidikan moral harus dijalankan secara serius dalam setiap ‘ bidikan- bidikan ‘ proses pendidikan  itu sendiri.Kita  menjadi bangsa yang keliru  ketika pesoalan mendasar  dan utama bangsa adalah moralitas  namun mlihatnya dengan sebelah mata apalagi mengabaikan tingkat efektifitas dan pengaruhnya teristimewa dalam dunia pendidikan formal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di Website Imas Siti Nurjanah " Pendidikan, Kepramukaan, Materi SMP/MTS, Perangkat Pembelajaran" Kunjungi Youtube kami di Https://bit.ly/YT-ImasSN